Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Armand

TERVERIFIKASI

Universitas Sultan Hasanuddin

Di Sisa Riang Tukang Becak

Diperbarui: 18 Juni 2016   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

rhbysangadji.blogspot.com

Di sore pukul lima
Kumenembus besi-besi berjalan di kota
Deru-deru gas buangan bersahutan
Di atas marka yang lawas-tak kukenali lagi

Pada jalan raya yang tiada manusiawi lagi
Orang-orang pada balapan
Tak kenal kata mengalah lagi
Kupun begitu disumbat rasa

Di terang kulihat
Seorang tukang becak
Diputus harap hidup
Sebab jerih payah cumalah biaya tambal ban

Pada tukang becak yang legam nasibnya
Di tiap pagi-siang-sore-malamnya
Lalu ada sisa-sisa riang
Kala mereka membelah sempit alotnya jalan raya

Di sanalah kutatap bahagianya

Pada himpunan tukang becak tertatih
Yang tak girang oleh upahan kecil sangat
Seumpama itulah gambaran wajah-wajah tukang becak
Di kotaku yang kian di gerbang rentanya!

-------------
Makassar, 18 Juni 2016
@m_armand fiksianer




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline