Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Armand

TERVERIFIKASI

Universitas Sultan Hasanuddin

Puisi | Di Jeda Penantian

Diperbarui: 25 April 2016   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi: hedisasrawan.blogspot.co.id"][/caption]Lolos pukul tujuh malam
Kuantar engkau ke pesta megah
Atas pernikahan sahabatmu
Di delapan belas april 

Aku tak turut ke ruangan itu
Duduklah aku di sebuah kursi tak bertuan
Di sudut agak jauh dari gedung berlantai delapan belas itu
Kaum-kaum tinggi beradalah di sana 

Sedang aku lelakimu menantimu di sini
Hingga engkau sudahi acara sakral itu
Menanti bagiku rupa soal bersahaja saja
Karena kutelah umum dibuat menanti 

Lalu perihku terundang
Kala engkau menuju pintu keluar
Kulihat terang tanganmu digenggam erat
Bukan genggaman biasa oleh lelaki lain 

Jadi kukatakan lagi
Ini bukanlah perihal penantian
Tetapi soal hadirnya lelaki lain
Di jeda penantianku 

Lalu segalanya kujadikan sederhana
Kuharap tak hadir selisih dan cekcok
Bilapun kita berpisah lantaran peristiwa itu
Tiada berarti aku tak mencintaimu lagi

Inginku hanyalah agar kita berdua menjeda luka
Yang bakal terjadi lagi
Hingga aku di diamku
Merayu tolong pada waktu

----------------------
Makassar, 25 April 2016
@m_armand fiksianer




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline