Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Armand

TERVERIFIKASI

Universitas Sultan Hasanuddin

Puisi: Anak Sopir Taksi

Diperbarui: 23 Maret 2016   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="foto: Ankatama/Vemale.com"][/caption]

Pada seorang ayah agung
Tepat di sejajar dadanya
Ia pajang foto anaknya
Di taksi tarikan nafas hidupnya

Di tiap-tiap malas merayu
Ia tengok foto anaknya
Rajinnya pun terundang
Pada taksi s'gera melaju-laju

Kepada foto anaknya
Ia bertutur halus: "Ayah bukan yang dulu"
Pada penumpang dalam diamnya
-Ada gerangan apa dengan sopir taksi ini?

Sopir taksi itu bertutur kemudian:
Ayah tak mengharapmu menjadi anak berbintang
Seumpama bintang sekolah-bintang film
Tak jua memimpimu jadi bintang politik

Ayah t'lah cukup bangga
Bila engkau tak berkelahi dengan kakak-adikmu

Ayah yang sopir taksi itu bertutur-tutur
Sesekali ia melambung pandang
Pada tempurung kepala kerabatnya
Berdarah-darah, muncrat di aspal
Ditikam dagang dari orang di tahta saham

-----------------
Makassar, 23 Maret 2016
@m_armand kompasiana




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline