Pernahnya engkau berindah-indah kata
Mengalun di sekayu kursi
Di sedataran meja
Pada secangkir kopi
Di-seduhan-mu
Kepadaku engkau bongkahi ucap:
"Dirimulah dakian hidupku"
Kutimpal senyum sekulum
Atas syahdu-syahdu ucapmu itu
Lalu, berdua
Kita bergeser
Berjumpa pula dengan bebatuan
Dan selayar perahu phinisi
Kepadaku engkau carik ucap lagi:
;ombak itu seumpama aku
;phinisi itu misalan kamu
Meninggi-ninggilah harapku
........
Lalu, kini
Indah-indah kata itu
Baru saja karam
Pada ombak
Yang berpalingan-kering sapa
Sunyilah aku-nya
Kunamailah diriku
Laksana phinisi
Tak terlayar
Tak berhaluan
Tanpamu lagi
Yang tersisa; sedih
Yang melaut-menuntunku
Di sisa hidupku...
Pula!
----------
Makassar, 5 Desember 2015
@m_armand