Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Armand

TERVERIFIKASI

Universitas Sultan Hasanuddin

Kumenanti Seorang Kekasih

Diperbarui: 2 Desember 2015   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada gelisah di qalbu sang pencinta
Ialah yang menanti kekasihnya
Untuk berjumpa pula di suatu:
Pagi-siang-sore ataulah malam

Yang menanti dan dinanti
Keduanyalah mencemas

Di fajar jiwa sang pencinta
Tiada letih-letih untuk menanti
Tak diizinkan kata tak tepati janji
Muasal menanti kekasih; sudah indahlah terasa
Apatah lagi bila bersua dua wajah
Segalanya jadilah indah

............

Aku tetap di sini
Di tempat yang tlah kita memasti janji
Dan alun Iwan Fals meraungi kecil
"Kumenanti Seorang Kekasih"

Bila seorang saja engkau tanyai:
Di manakah kuberada?
Lalu orang itu berjawab:
Ia tak melihatku!

Maka dustalah ia
Musabab aku tiada pernah bergeser se-jengkalpun
Disambar topan-ditumpahi hujan-dijemuri terik
Kutiada berubahlah haluan

Demi menantimu kekasihku
Demi cintaku padamu itu
Yang tiada lelah-lelahku mengasihimu
Di sepanjang terang dan gelap

-------------
Makassar, 2 Desember 2015
@m_armand

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline