Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Armand

TERVERIFIKASI

Universitas Sultan Hasanuddin

Satu Perahu Dua Nahkoda

Diperbarui: 16 Oktober 2015   02:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

142771548780772682

 

[caption id="attachment_406569" align="aligncenter" width="300" caption="manangga3.blogspot.com"][/caption]

------------------

 

Bak hidup berpunggungan
Kini, Indonesiaku begini sengkarut
Bernafas di dua muara, di dua hulu
Deras tak berampun

Satu perahu, dua nahkoda
Yang satu tersengal, satunya lagi riang-riangan
Kebaikan seseorang laksana hujan menimpa pasir
Tiada tersisa baik-baiknya

Keburukan seseorang sudah penanda akhir
Tiada tawaran bilik kebaikan
Di atap negara di punduk runtuh
Masihkah dicandai, dimarahi dan diludahi?

Fiuuuuuuh
Di sini masih diocehkan
Risalah kalah dan menang
Miring sana miring sini

Yang tuna makin tuna
Yang dungu makin dungu
Akh.....perahu kita telah terhanyut jauh
Masih juga terbahak-bahak

Tahu-tahunya segala tumbuhan
Telah jadi sekam
Masih jua tiada insyaf
Ini azab.....! Ya ini azab.....!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline