Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Armand

TERVERIFIKASI

Universitas Sultan Hasanuddin

Sesal Tak Bertepian

Diperbarui: 16 Oktober 2015   03:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14272062741440749571

[caption id="attachment_405112" align="aligncenter" width="300" caption="blog.doctoroz.com"][/caption] ----------------------------------

Sepotong kisah perempuan
Dipersua seorang lelaki
Atas pinta ayah ibu
Sewajibnya diindahkan

Berupalah ia sebagai istri
Kosong cinta kepada suami
Ia mengarung rasa benci
Kepada suami mahir sabar

Lahirlah malaikat mungil tanpa rencana
Oleh gagalnya kontrasepsi dalam rahim
Manusia merancang-rancang inginnya
Tuhan juga Maha Pemasti

Jadilah ia ibu muda dari seorang anak
Soal susu sampai popok
Suami jua yang urusi
Atas enggannya si ibu menyusui

Suami berangkat kerja
Beruntung nian bila terhidang sarapan
Seruput kopi buatan suami sendiri
Sedang istri urus artis di televisi

Setiba di tempat kerja
Suami teguh mengabari "Ma, papa sudah di kantor"
Tiada gubrisan dari sang mama
Dua belas tahun pernikahan bergerak
Tiada arti buat sang mama

Sang papa sapa mama lewat kiriman pesan
Cumalah gangguan buat mama

Mama berteriak-teriak saat papa menaruh baju sekenanya
Sang papa berkata: "Maafkan papa sayang"
Tuluslah si papa memohon maaf
Berbalas sinis dari si mama

Kala mama telpon papa
Hanya satu deringan sudah terangkat
Kala papa telpon mama
Deringan terbiarkan begitu saja --------

Dan....petaka itu datang
Maut menjemput si papa
Tiada tangis dari sang mama
Datar saja

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline