[caption id="attachment_394217" align="aligncenter" width="300" caption="Era post-modern, cekikikan itu barang langka. Namun, saya bisa tertawa lepas dan simetris di sini (foto: Kompasianer Gapey Sandy)"][/caption]
------------------------------------------------
CERMIN: Perspektif Bahagia dan Kompasiana
Oleh: Muhammad Armand
Tulisanmu cantik-cantik di Kompasiana, ucapku kepada seorang Kompasianer
Alhamdulillah...terima kasih, balasnya.
Cobalah menulis di koran!, ajakku
Saran yang baik, saya masih suka di sini, di Kompasiana, tegasnya
Andai kamu menulis di koran selama ini, bisa dibayangkan penghasilanmu rata-rata tiga juta per bulan. Karena sepuluh saja tulisanmu dimuat di koran dalam sebulan dengan bayaran tiga ratus ribu per tulisan, totalnya tiga juta bukan? Wah penghasilan yang menggiurkan. Di koranpun, kamu tak perlu repot membalas komentar-komentar. Jadi kamu efisiensi waktu, tenaga dan pikiran! Saat tulisanmu diangkat di koran, namamu pun terangkat, disegani, terkenal.
Terus?
Penghasilanmu dari menulis, kamu bisa belikan kendaraan, bahkan bisa beli lebih dari itu. Pokoknya kamu bisa bahagia dari pendapatan menulis.