Lihat ke Halaman Asli

Angger Dhestya

Content Writer

Pungguk Tanpa Bulan

Diperbarui: 15 April 2022   19:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi burung hantu (pexels.com/Erik Karits)

Bulan yang menghilang dan enggan datang
Bintang pun menyerah lantas kembali pulang
Lampu-lampu sorot tak lagi bisa menerangi
Kini ia hanya sendiri dalam gelapnya sanubari

Dalam malam yang dibuai hujan
Ia sendirian dalam ruangan pengap
Menerawang angan di tempat gelap
Memberikan warna pada pikiran yang kalap

Merah, kuning, berakhir biru gelap
Hijau, jingga, berakhir hitam pekat
Biru, hijau, tumbuh berakhir pengap
Pelangi dini hari membuatnya sesak

Hitam, kelam, dan temaram
Warna-warni di awang-awang
Menguar menjadi warna arang
Lantas tumbang ke tumpukan sekam

Pada malam kelam yang tanpa cahaya
Ia teronggok bak pungguk tanpa bulan
Bisikan doa lantas menggema dalam telinga
Menyakinkannya untuk menantang cakrawala

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline