Mendekati proses Pilpres makin banyak hal hal terang benderang di republik ini, banyak hal yang kita baik ternyata itu buruk, hal selama ini kita anggap buruk ternyata itu baik buat kita,
dulu kita anggap media itu sebagai media yang keabsahan dan keakuratan nya paling tinggi tapi ternyata semua itu terbuka mendekati pilpres , siapa pilih siapa , siapa punya siapa, tapi itu lah kenyataan kebebesan pers di bayar oleh kebabalasan pers, miris, jawaban nya tidak kerena penikmat nya sungguh luar biasa, demokrat 20 % hancur lembur oleh 2 media tiap hari tiap minggu menyerang partai itu, tanpa bisa melakukan counter, walaupun di tanggapi bahasa nya aakan di pelintir sedemikian rupa agar tetap salah, subhanallah luar biasa, saya sempet mikir itu pimred atau yg nulis gak sedih apa kadang memeberitakn hal tersebut berulang ulang,
tapi ini la tuhan maha adil menunujukan siapa yg bobrok pemerintahan atau pemilik media yg itu,
kita kembali presiden itu harus banyak lebih nya,
sebenernya media itu sudah menunujkan siapa calon presiden yang baik untuk kita, yang di agungakan oleh media dan lembaga survei mr. jokowi itu gak ada apa2 nya kalo di bahas oleh kalangan intelektual kampus dan dunia kerja, survei saya setiap orang yang saya ajak obrol tak satupun milih beliau padahal setiap saya basa basi nanya saya tidak pernah menunjukan condong pada siapa, dan jawaban nya selalu mr. prabowo,
tp saya bingung kok masi yag di bilang elaktabilitas mr. jokowi jauh lebih tinggi, entah la,, dan sebentar lagi para jokolovers akan menyerang dengan kata tendensius tolol dan bodoh,
saya pengen bilang apa sih hebat nya jokowi, kartu jakarta sehat, kartu jakarta pintar, di sumsel sejak alex noerdin jabat udah ada cuma nama nya aja beda dan gak di sorot media,
walikota terbaik , haduuhh bingung kalo itu, SBY Menerima Ratusan Penghargaan luar negeri Dari ekonomi pertahanan diplomasi, Perwira Terbaik , Bisa di bayangkan perwira terbaik, Fisk Kuat, Otak encer dan Komunukasi bahasa Inggris baik. dll Jadi Wajar Kalo militer itu lebih layak memimpin Indonesia, mereka didik untuk Menjaga Tanah Air Indonesia, tapi ini tidak pernah di sampaikan Media, jadi mana yg pencitraan, jokowi masuk gorong di bilang merakyat,blusukan gitu, hadduu
buat komapsisner , mungkin kita semua sudah punya pilihan, dan gak bisa di paksa yang udah punya pilihan ,tapi yang belum punya, sebenarnya bisa dilihat siapa yang berbohong banyak di tutupin dari gestur saat berkomunikaasi di depan publik itu, hal yg paling jujur dan realistis dapat kita nilai mana Pemimpin yang benar untuk indonesia atau hanya Pencitraan semata yg selama ini salah satu media selalu menggunakan kalimat ini untuk menyindir SBY padahal mereka membuat citra jokowi sedemikan rupa.
dan percaya lah saat para intelektual yg mencintai indonesia tidak golput, Saya Percaya Probowo Akan Menjadi Presiden
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H