Tuhan tidak pernah ingkar janji memang. Barangsiapa berbuat kebaikan, walaupun kebaikan itu sekecil dzarah, atawa atom, maka ia akan mendapat balasan dari Tuhan. Demikian juga sebaliknya, jika ia melakukan kejahatan meski sebesar dzarah, maka ia juga akan mendapat balasannya. Baik kelak di akhirat, maupun sekarang di saat masih hidup di dunia. Itu suatu hal yang pasti. Dan sulit untuk disangkal lagi.
Seperti yang saat ini terjadi pada ketua DPD partai Gerindra Sumatera Barat, Andre Rosiade. Selain sebagai pimpinan daerah partai besutan Prabowo itu, Andre pun menjadi ketua fraksi partai Gerindra di DPR.
Tatkala Komisi VI DPR mengadakan rapat kerja dengan Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin bersama tiga BUMN dengan Komisi VI di Gedung DPR, Senin (3/2/2020), Andre melontarkan sindiran terhadap Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama, atawa Ahok. sebagai Komisaris Utama rasa Direktur Utama
Rapat digelar dengan pembahasan berbagai agenda, satu di antaranya adalah perkenalan anggota DPR Komisi VI dengan BUMN yang bergerak di bidang migas. Dalam rapat tersebut, Ahok tak tampak. Sebab, Andre mengira Ahok akan datang dalam rapat. Menurut Andre Rosiade, peran Ahok saat ini lebih besar dibanding Direktur Utama Pertamina.
"Saya kira ada Pak Ahok tadi, karena yang tampil biasanya Pak Ahok," ujar Andre Rosiade dalam rapat yang dihadiri direksi Pertamina, PGN, dan PLN.
Lebih lanjut Andre mengatakan, "Jangan sampai ada komisaris rasa dirut, supaya dirut perannya tetap tampil sebagai juru bicara."
Dilansir dari Kompas.com, dirinya pun meminta Budi Sadikin menyampaikan hal tersebut ke Ahok.
BTP pun menanggapi sindiran Andre Rosiade dengan gaya bercanda. Tanggapan Ahok tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin.
Budi mengatakan bahwa posisi direktur utama Pertamina kerjanya jadi berbanding terbalik dengan komisaris, yang bertugas sebagai pengawas saat ini.
"Aku sudah sampaikan ke Pak Ahok (soal Komut rasa Dirut). Pak Ahok bilang ini kita dirut yang menyaru jadi komisaris utama. Begitulah kata Pak Ahok," ucapnya, Kamis (6/2/2020).
Apabila dicermati, sindiran politikus partai Gerindra terhadap BTP, sama sekali bukan suatu kritikan yang bersifat positif. Akan tetapi memberi kesan sebagai bentuk dari rasa iri dan dengki yang merupakan buntut dari perseteruan lama saat Pilkada DKI Jakarta.