Usai menunaikan salat Asar, terdengar pintu depan diketuk orang seraya mengucap salam.
Istri saya bangkit dari sajadah, lalu beranjak ke ruang depan sambil menjawab salam tamu yang datang. Sementara saya berganti sarung dulu dengan celana panjang, tak lupa melipat sajadah yang terhampar.
Baru saja akan ke luar, di depan pintu kamar istri saya sudah menghadang.
"Ada Mang X (mohon maaf, nama jelasnya tidak disebutkan), Pak, " katanya.
O, saya ingat. Di kebun tadi siang, Mang X janji akan datang ke rumah ba'da Asar. Bisa jadi masih ingin 'curhat' dengan masalah yang selama ini menimpa kehidupan rumah tangganya.
Sebaiknya Baca dulu: Kenapa Istriku Selingkuh?
"Kebetulan tidak ada kegiatan diluar," katanya setelah kami bersalaman.
"Kalau musim hujan begini, saya malas keluar rumah. Biasanya sambil menunggu waktu magrib, paling membaca, atawa nonton televisi," sahut saya sambil mempersilahkannya duduk kembali.
Tiba-tiba dari ruang tengah mucul istri saya.
"Mang, minumnya apa? Kopi atau teh?" tanya istri saya kepada tamu kami.
"Ah, jangan repot-repot, Bu," sahut Mang X berbasa-basi.