Lihat ke Halaman Asli

Abahna Gibran

Penulis dan Pembaca

Mau Menulis Pun Memang Banyak Gangguannya

Diperbarui: 16 Oktober 2018   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: abahraka.com)

Sudah tiga hari ini program msword pada laptop ngadat. Baru satu-dua kalimat aku mengetik, selalu saja berhenti. Lalu di layar muncul pemberitahuan: Microsoft Word is restarting...dst. setelah berhenti barang satu menit, layar kembali pulih, tapi kalimat yang tadi ditulis hilang  entah kemana.

Saya pun mencoba untuk mengulanginya. Tetapi hal serupa terus berulang kembali. Sehingga saya pun merasa putus asa. Bisa jadi yang dikatakan tukang reparasi langganan benar. Hardware, atawa piranti keras laptopku sudah rusak, dan harus diganti. Atawa kalau perlu diganti sekalian dengan laptop yang baru. Begitu katanya saat aku memperbaiki laptopku tiga bulan lalu.

Itulah masalahnya. Boro-boro untuk membeli laptop baru, untuk mengganti piranti keras saja sekarang ini aku terpaksa menyerah pasrah. Uang sebesar Rp 750 ribu adalah sesuatu yang hanya ada di dalam angan-angan saja. Kantong maupun dompet isinya sungguh-sungguh kosong. Cuma  KTP, SIM, dan beberapa Idcard lainnya yang tersisa. 

Sesaat aku menjadi uring-uringan karenanya. Bagaimana pun bahan yang harus dituangkan sudah membludak dalam kepala. Tetapi untuk mengetiknya saja sudah tak bisa sebagaimana biasanya. Kepala yang tak gatal pun jadi sasaran. Aku menggaruk-garuknya sehingga rambut yang sudah agak gondrong pun acak-acakan tak beraturan.

Selang beberapa menit kemudian, aku beranjak dari kursi. Tujuanku adalah ruang makan. Barangkali di kulkas masih ada minuman dingin. Ketika kubuka, yang ada hanya botol-botol kosong saja. ditambah dengan sayuran mentah. Dan aku semakin pusing saja dibuatnya.

Dari ruang makan, tidakdak kembali ke kamar. Melainkan langsung menuju ke depan. 

Angin kemarau menyambut kehadiranku di teras. Sementara di angkasa, awan hitam berlarian dalam keremangan cahaya bulan.

Sambil duduk seorang diri, kupikir-pikir jangankan akan bisa menjadi penulis profesional, baru belajar sebagai amatiran saja begitu banyak rintangannya.

Kalau tidak mengalami writer block sebagaimana yang beberapa kali terjadi, ya laptopnya ngadat lagi seperti sekarang ini. Belum lagi dengan gangguan lainnya. Seperti nyinyiran ibunya anak-anak. Mungkin karena aku terlalu asyik sendiri, sehingga dirinya merasa sudah tidak diperhatikan lagi. Sementara yang paling sering kualami adalah pas saat hendak memposting artikel, kuota internetnya habis! Alamak... Mana malam sudah larut lagi.

Rasanya kalau dingat-ingat, begitu banyak gangguan, halangan, atawa rintangannya dalam melakukan kegiatan menulis ini.

Sungguh. Seperti sekarang ini saja. aku hanya bisa uring-uringan saja dibuatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline