Lihat ke Halaman Asli

Abahna Gibran

Penulis dan Pembaca

Seorang Lelaki Tua pada Suatu Ketika

Diperbarui: 3 September 2018   05:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: Tribun Jabar-Tribunnews.com)

Seorang lelaki tua dalam kerentaannya adalah serupa barang rongsokan yang tergeletak di tepi jalan. Tak seorang pun peduli, malah terkadang tertendang oleh orang-orang yang berlalu- lalang. 

Betapa hinanya ia rasakan, bisa jadi dianggap mereka sudah tiada guna lagi dan hanyalah jadi perintang mereka dalam menggapai tujuan. Namun pemulung mungkin saja masih menganggapnya masih memiliki arti. Atau paling tidak para penyapu jalan akan segera membawanya ke tempat pembuangan ahir.

Seorang lelaki tua yang merasa dirinya bagaikan pakaian usang yang teronggok di sudut ruang. Betapa semua yang pernah dibanggakannya seakan sudah lenyap hilang tanpa jejak yang berarti. Bahkan sepotong hatinya pun yang selama ini begitu dikasihi dirasakannya telah tiada lagi. Kini yangg tersisa hanyalah seserpih asa. Mendamba ampunan dari yang mahakuasa.

Seorang lelaki tua dalam dekapan selimut kesendirian terbatabata dalam ketakberdayaan. Berharap tangan-tangan tak nampak mendekapnya. Berharap angin yang lewat meniup debu  yang  membungkus tubuhnya. Berharap pula di penghujung malam dihampiri mimpi tentang penghuni sorga dengan segala kedamaiannya.

Gegerbeas 2018/9/03 jelang shalat Subuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline