Rencana hajatan Pemprov DKI Jakarta untuk menggelar balapan mobil listrik, yang lebih dikenal sebagai Formula E, sampai saat ini masih ramai diperbincangkan. Memunculkan pro dan kontra di tengah khalayak, tentu saja.
Setakat muncul pertanyaan, apakah balapan yang disebut-sebut Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, bakal mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia, sebagaimana juga halnya dengan yang diungkapkan Bambang Soesatyo, ketua MPR RI, bahwa nama Indonesia akan semakin populer di dunia internasional dengan kegiatan balapan mobil listrik yang rencananya akan berlangsung di Sirkuit Jalan Raya Monas, dan dijadwalkan berlangsung 4 Juni 2022 tersebut, akan bisa sukses, atau justru malah sebaliknya: gagal bin berantakan, atau orang bilang: Memble?
Betapa tidak. Keraguan itu adalah niscaya untuk dikemukakan. Lantaran belakangan ini pihak komisi antirasuah, alias Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih sedang menyelidiki adanya dugaan korupsi dalam rencana penyelenggaraan adu balap mobil listrik yang akan baru pertama kali digelar di Indonesia ini.
Selain itu, sebagaimana yang pernah digembar-gemborkan pihak Jakarta Propertindo, yang menjadi penanggung jawab penyelenggaraan balap mobil listrik di Jakarta, bahwa jumlah penggemar balapan Formula E - berdasarkan hasil survei - konon katanya, dewasa ini sudah mencapai 3,3 juta orang.
Bahkan, masih kata Dirut PT Jakpro itu, konon sebanyak 54 persen dari jumlah fans tersebut berada di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
Walakin berdasarkan fakta lain yang dianggap lebih sahih, sebagaimana dikutip dari kompas com, popularitas Formula E jika dibandingkan olahraga otomotif lainnya sangat jomplang.
Mari kita lihat, dan bandingkan antara jumlah pengikut balap mobil listrik ini di dunia maya dengan olahraga otomotif lainnya seperti Formula 1 dan MotoGP.
Pada kanal YouTube resmi Formula E, jumlah pelanggan atau subscriber-nya hanya di angka 671.000 saja, sedangkan Formula 1 di angka 6,03 juta pelanggan, untuk MotoGP di angka 4,39 juta pelanggan.
Popularitas Formula E juga kalah telak di akun sosial media Instagram. Akun @fiaformulae hanya memiliki pengikut 879.000, sedangkan Formula 1 dengan akun Instagram @f1 memiliki 14,6 juta pengikut dan MotoGP dengan akun @motogp 11,3 juta pengikut.
So, apabila melihat data dan fakta di atas, artinya yang diungkapkan Direktur utama PT Jakarta Propertindo apa lagi kalau bukan dianggap bualan yang hanya merupakan pembohongan publik semata.