Belakangan ini sedang viral video pidato Presiden Jokowi di depan para menteri dan pimpinan lembaga dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara.
Rapat yang digelar tertutup ini dilakukan pada Minggu (18/6/2020). Namun, rekaman Sidang Kabinet Paripurna pertama sejak pandemi menyerang Indonesia ini baru beredar selang sepuluh hari.
Pada pembukaan pidatonya Presiden menyampaikan kejengkelannya kepada para menteri, lantaran dianggap masih bekerja biasa saja pada masa krisis seperti sekarang ini.
Padahal dirinya telah meminta adanya kebijakan yang luar biasa untuk menangani krisis yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, dan dampaknya terhadap perekonomian.
Dalam pidatonya Jokowi tampak begitu emosi. Beberapa kali suaranya meninggi. Sedangkan yang paling disoroti Jokowi adalah menteri kesehatan dan jajaran menteri di bidang ekonomi
"Langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah pemerintahan."
"Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara," lanjut Presiden.
Selain itu, Jokowi pun mengkritik para pembantunya yang dinilai tak memiliki sense of crisis dan bekerja ala kadarnya. Kepala Negara menyebut, tak ada perkembangan signifikan terkait kinerja para menteri dan pimpinan lembaga.
Dia mengatakan, bahwa 3 bulan ke belakang dan beberapa bulan ke depan adalah masa krisis akibat pandemi. Namun, dia melihat masih ada anggota kabinet yang bekerja biasa-biasa saja.
Lalu langkah luar biasa apa yang bisa dilakukan Jokowi? Menurut mantan Walikota Solo ini, langkah extraordinary itu bisa dalam bentuk mengeluarkan aturan tertentu, bahkan pembubaran lembaga dan perombakan kabinet atau reshuffle.
Menyimak pidato Kepala Negara di depan jajaran Kabinet Indonesia Maju yang begitu lugas dan tegas, publik memberikan tanggapan yang beragam.