Lihat ke Halaman Asli

Adjat R. Sudradjat

TERVERIFIKASI

Panggil saya Kang Adjat saja

Diam-diam Ternyata Ahok Masih Merindukan Saat Jadi Gubernur

Diperbarui: 28 Juni 2020   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Tribunnews.com)

Basuki Tjahaja Purnama, atau dulu biasa dipanggil Ahok, diam-diam masih memiliki kerinduan akan masa lalunya, saat suami dari Puput Nastiti Devi itu masih duduk di kursi orang nomor satu di Pemprov DKI Jakarta.

Hal itu diungkapkan BTP dalam siaran langsung Instagram @kickandyshow, Sabtu (27/6/2020) malam.

Meskipun gaji yang diterimanya sebagai Komisaris utama PT Pertamina (Persero) lebih besar daripada yang diterima saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, akan tetapi BTP mengaku merasa lebih  enjoy menjadi gubernur atau kepala daerah, jika ukurannya adalah pengaruh dan kewenangan.

Mengapa hal itu bisa terjadi, BTP dengan blak-blakan mengatakan, bahwa keuntungan menjadi gubernur tak lain karena bisa menolong orang banyak.

Ahok, eh BTP memberikan contoh di antaranya, adalah saat menjadi gubernur dia memiliki dana operasional sebesar Rp 3 miliar yang bisa dibagikan kepada masyarakat miskin, langsung dikirim ke rekening mereka masing-masing.

Bantuan diutamakan untuk menyelesaikan masalah ijazah yang ditahan sekolah karena adanya tunggakan pembayaran sekolah.

Di masa kepemimpinan BTP pula, Pemprov DKI Jakarta mulai memberangkatkan sejumlah marbot, atau sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah marbut, yakni orang yang menjaga dan memelihara masjid.

Selain itu, Ahok juga sudah membangun masjid di Balai Kota DKI Jakarta.  Sebagaimana diketahui, di Balaikota DKI Jakarta belum pernah memiliki masjid dari pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.

Di samping membangun masjid Balaikota, di masa pemerintahan BTP dibangun juga masjid raya di Daan Mogot, Jakarta Barat.

Sementara yang mungkin paling berkesan saat DKI Jakarta di bawah pimpinan BTP adalah ketika merubah pusat perjudian dan prostitusi Kalijodo menjadi taman yang ramah lingkungan, dan sebagai pusat berbagai kegiatan warga di hari libur.

Akan tetapi meskipun demikian, semua itu hanya tinggal kenangan yang tak pernah akan terlupakan, dan akan diingat terus oleh semua orang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline