Sebagian masyarakat tampaknya masih ramai mempermasalahkan putra sulung, dan menantu Presiden Jokowi yang akan bertandang dalam kontestasi Pilkada serentak yang rencananya akan digelar pada bulan Desember 2020 mendatang.
Sebagaimana diketahui, Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi sejak pertengahan bulan Agustus 2019 lalu, diketahui telah mulai melakukan manuver dengan mengunjungi rumah dinas Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Akibat kunjungan ini, beredar spekulasi bahwa Gibran akan maju untuk mencalonkan diri jadi Walikota Solo pada Pilkada serentak Desember mendatang.
Hingga akhirnya spekulasi itu pun menjadi kenyataan. Walaupun dalam perjalanannya tidaklah semulus yang dibayangkan.
Ketika itu DPC PDI-P Solo sudah menutup pintu bagi putra sulung Presiden Jokowi tersebut, lantaran sejak jauh hari telah menggadang-gadang pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa yang didukung oleh lima pimpinan anak cabang (PAC).
Adapun Achmad Purnomo merupakan Wakil Wali Kota yang mendampingi Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo sejak 2012. Sedangkan Teguh Prakosa merupakan Ketua DPRD di Solo periode 2014 - 2019.
Akan tetapi tampaknya hal itu tidak membuat langkah Gibran menjadi terhenti. Ayah Yan Ethes itu pun menempuh jalan lain.
Dengan iringan restu Ibunda tercinta, Iriana Joko Widodo, dan Mbah Putrinya, Hajjah Sudjiatmi Notomiharjo, Gibran menemui pimpinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Jawa tengah di Semarang. Disusul kemudian 'sowan' ke kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati, di Jakarta.
Walaupun sampai saat ini belum ada kepastian secara resmi siapa calon Walikota Solo yang akan diusung PDI-P, dan yang akan mendapatkan restu dari Megawati, namun publik memprediksi bahwa putra sulung Presiden Jokowi yang akan mendapatkan restu tersebut.
Sebab di samping nama ayahnya sendiri yang saat ini sebagai Presiden ketujuh RI, ternyata elektabilitas Gibran pun cukup mumpuni.
Berdasarkan hasil survei yang digelar oleh Lembaga Solo Raya Polling pada 14 - 20 Juni kemarin, elektabilitas Purnomo merosot menjadi 36 persen. Sedangkan elektabilitas Gibran terus meningkat menjadi 55 persen.