Bisa jadi sekarang ini bagi pasangan suami-isteri, terutama yang baru menikah dan masih sedang menikmati bulan madu, merupakan sesuatu yang lumayan bikin pusing kepala sampai tujuh keliling.
Di satu sisi hubungan intim penuh kemesraan adalah suatu yang tak boleh dilewatkan. Sementara di sisi lain untuk menghindari dan mencegah pandemi virus Corona, atawa COVID-19 supaya tidak lebih banyak lagi memakan korban, maka salah satu caranya adalah melaksanakan physical distancing secara disiplin.
Sebagaimana dijelaskan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, physical distancing adalah menjaga jarak aman. Hal itu tidak hanya berlaku di tempat umum saja, melainkan berlaku juga pada seluruh rumah tangga di setiap rumah tangga.Karena di antara keluarga belum tentu semuanya negatif, dan aman dari virus Corona.
Istilah physical distancing tersebut, tak hanya diterapkan di Indonesia saja, tetapi juga di Kanada. Para ahli kesehatan dan politikus Kanada telah mendesak warganya untuk menjaga jarak fisik satu sama lain, dan tinggal di rumah sesering mungkin untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona.
Dr. Jeff Kwong, spesialis penyakit menular dan profesor di Departemen Kedokteran Keluarga dan Komunitas di Univercity of Toronto, menjelaskan bahwa jarak fisik sangat penting dalam membantu mencegah penyebaran Covid-19. Apabila orang itu menentang perintah, maka hal itu akan berakibat fatal, dan menghancurkan.
Oleh karena itu bagi pasangan suami-isteri, baik yang masih baru menikah, atawa yang sudah lapuk sekalipun, dan memiliki keyakinan bahwa salah satu kiat menjaga keharmonisan hubungan sepasang suami-isteri adalah melakukan hubungan intim secara intens.
Paling tidak satu kali dalam satu minggu. Selain melakukan hubungan intim secara rutin, tak dapat disangkal lagi interaksi dan kedekatan dalam berkomunikasi pun merupakan kiat lainnya dalam menjaga keutuhan suatu rumah tangga.
Lalu tiba-tiba saja sekarang ini ada perintah, atawa lebih halus lagi adalah himbauan pemerintah untuk menjaga jarak aman dengan setiap orang, apa boleh buat, maka hal itu pun menjadi pembicaraan yang harus dipertimbangkan dengan matang.
Kemudian ujung-ujungnya akan dihadapkan pada pilihan:
1. Tetap mempertahankan hubungan mesra dengan pasangan, tapi besar kemungkinan akan terpapar virus corona, sehingga tidak menutup kemungkinan pula kalau sampai tidak tertolong lagi akan mengucapkan good bye pada kehidupan di dunia ini, atawa
2. Melaksanakan physical distancing secara disiplin, dan virus corona pun akan segera menyingkir jauh ke asalnya yang entah di mana.