Lihat ke Halaman Asli

Adjat R. Sudradjat

TERVERIFIKASI

Panggil saya Kang Adjat saja

[Humor] Saking Sudah Kebelet, Ibu Mertuapun Dikira Istri Sendiri

Diperbarui: 9 Februari 2020   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iustrasi - Sumber: Lifestyle Kompas.com

Tiga bulan di perantauan, untuk mencari nafkah demi keluarga, saat pulang mudik pun ibarat seorang yang sedang berpuasa saat menanti waktu magrib tiba. Untuk berbuka, tentunya.

Sebagaimana yang dialami tetangga sebelah, Kang Asep, demikianlah namanya. Demi mencukupi kehidupan keluarga, dia harus merantau ke kota Jakarta.

Di kota megapolitan yang sekarang ini dipimpin Gubernur Anies Baswedan, saban harinya Kang Asep berjualan tahu, keliling kota, keluar-masuk gang.

Sementara untuk tempat tinggalnya, Kang Asep menempati kamar bedeng yang disediakan pemilik pabrik tahu. Dan berhubung ukuran setiap kamar bedeng itu begitu sempit, terpaksa Kang Asep harus sorangan wae (sendirian saja), tidak bersama anak-istrinya.

Istri dan dua anaknya ditinggal di kampung saja. Untung saja ibu mertuanya yang sudah janda, mau tinggal di rumahnya. Untuk menemani anak dan cucunya selama Kang Asep pergi ke kota.

Sepertinya sudah diatur saja, atawa mungkin ada pertimbangan lain, karena agar bisa membawa cukup banyak uang hasil dari usahanya, Kang Asep hanya tiga bulan sekali saja pulang kampung. Lalu seminggu kemudian, ia pun berangkat kembali ke Jakarta.

Oleh karena itu, sepertinya wajar jika setiap tiba waktunya pulang kampung, Kang Asep ibarat orang yang berpuasa saat menanti waktunya berbuka.

Bisa dibayangkan memang. Tiga bulan lamanya jauh dari istri. Sementara itu di Jakarta saban harinya mata Kang Asep selalu saja disuguhi pemandangan yang membangkitkan rangsangan. Apalagi kalau bukan kaum perempuan yang berpenampilan menggoda iman.namanya juga kota megapolitan.

Apa boleh buat. Selama tinggal di Jakarta Kang Asep harus memendam hasrat kelelakiannya. Bisa jadi tetangga yang satu ini termasuk seorang pria yang setia. Memegang prinsip asa monoloyalitas secara tegas.

"Alhamdulillah, selama di Jakarta tak pernah melakukan hal yang terlarang. Walaupun untuk itu terpaksa harus menjaga hati dan perasaan," ungkapnya di suatu sore. Sehari setelah Kang Asep tiba di kampung.

"Maksudnya?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline