Lihat ke Halaman Asli

Adjat R. Sudradjat

TERVERIFIKASI

Panggil saya Kang Adjat saja

Pendaki Gunung dan Penjelajah Hutan, Hati-hati Serangan Lebah Hutan

Diperbarui: 25 Maret 2017   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iluatrasi orang yang diserang lebah hutan*

Beberapa waktu lalu, ramai diberitakan, di suatu wilayah (Hanya saja lupa lagi tepatnya lokasi itu) di kota Jakarta warganya dihebohkan dengan ditemukannya sarang lebah pada sebuah pohon di sekitar komplek perumahan.

Karena dikhawatirkan akan menjadi ancaman yang membahayakan, maka penduduk sekitarpun sampai meminta bantuan petugas pemadam kebakaran untuk memusnahkankannya.

Selain menghasilkan madu yang baik untuk kesehatan, sengatan seekor lebah pun begitu menyakitkan memang. Bahkan bila sekawanan lebah yang jumlahnya sampai ribuan banyaknya menyerang seseorang, tak jarang juga bisa sampai dijemput kematian.

Terlebih lagi dengan lebah hutan yang paling ganas saat menyerang. Orang yang tidak berdosa pun, maksudnya tidak mengganggu lebah hutan itu, tapi kebetulan sedang berada di dekat lebah hutan yang sedang kalap karena sebelumnya mendapat gangguan, maka tak pelak lagi akan menjadi sasaran.

Sebagaimana yang penulis alami sendiri beberapa bulan lalu.

Hampir saban ahir pekan penulis memiliki kebiasaan pergi ke gunung. Menyusuri jalan setapak dengan sepeda motor trail, alias penggaruk tanah. Selain menikmati alam yang masih perawan, sekalian juga menguji adrenalin, juga agar tubuh tetap sehat dan bugar.

Hanya saja sekali waktu nasib sial pun datang menjelang. Saat menyusuri jalan setapak yang menanjak terjal, dan di kiri-kanannya dipenuhi semak belukar, tiba-tiba saja sekawanan lebah hutan mengerubungi tubuh, serta bertubi-tubi sengatnya menusuk kulit.

Awal mula kejadian itu, saya mendengar suara jeritan burung elang di angkasa. Dan ketika sesaat saya menengadah, tampak seekota elang sedang terbang berputar sambil mengibas-ibaskan sayapnya. Dari sayapnya itu berjatuhan noktah yang begitu banyaknya, tapi kemudian berterbangan tak tentu arahnya.

Saya mencoba untuk menghindar. Dalam suasana sedikit panik, handel gas pun di tarik sedalam-dalamnya. Tapi karena medan yang menanjak, ditambah lagi tanahnya becek berlumpur karena semalam habis diguyur hujan, jangankan jauh melesat, yang terjadi ban belakangnya malah selip berputar di tempat.

Sementara lebah hutan semakin ganas menusukkan sengatnya hampir di sekujur tubuh. Kecuali kepala yang tertutup helm, dan kaki sebatas dengkul ke bawah yang terbungkus sepatu dirasa masih aman. Tapi badan bagian atas yang dibungkus jersey, dan celana jean yang termasuk lumayan tebal, nyatanya masih bisa ditembus oleh sengatan.

Sakitnya bukan alang-kepalang saya rasakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline