Lihat ke Halaman Asli

Adjat R. Sudradjat

TERVERIFIKASI

Panggil saya Kang Adjat saja

Pesawat Air Asia Hilang Kontak, Jangan Dibikin Candaan dan Hoax

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kabar hilangnya pesawat AirAsia AWQ8501 yang berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya dengan tujuan Singapura telah membuat heboh, dan sebagian besar warga terkejut, sekaligus prihatin karenanya.

Bagaimanapun musibah ini bisa jadi dikatakan sebagai musibah nasional di ahir tahun 2014. Setelah sebelumnya berbagai musibah lainnya terjadi di negeri ini. Mulai tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Bukan Jawa Barat lho!) yang menelan banyak korban jiwa, kemudian musibah banjir di berbagai daerah, dan gunung Soputan yang kembali meletus.

Datangnya musibah yang menimpa terkadang tak bisa diduga sebelumnya memang.  Seperti hilangnya pesawat Air Asia sekarang ini. Kecuali musbah banjir dan letusan gunung berapi barangkali, sepertinya dua peristiwa itu untuk jaman sekarang ini sudah dapat diprediksi.

Namanya juga musibah. Bencana, atawa malapetaka, dan peristiwa yang membuat duka. Terutama bagi keluarga, kerabat, orang dekat, dan sahabat dari awak pesawat dan seluruh penumpang air Asia AWQ8501 tersebut.

Apalagi hingga saat ini belum ada penjelasan yang pasti. Apakah hilang kontaknya itu karena memang telah terjadi kecelakaan, terjatuh di hutan rimba karena menabrak tebing seperti pesawat Sukhoi yang menabrak gunung Salak beberap tahun lalu, atawa juga terjatuh di tengah lautan karena kehabisan bahan bakar, atau karena hal lain, misalnya saja seperti pesawat Malaysia yang ditembak jatuh di Ukraina beberapa waktu lalu, atau juga hilang tak tentu rimbanya seperti yang terjadi pada pesawat Malaysia MH10 ? Atau jangan-jangan dibajak para teroris...

Ah, kalau belum ada kabar berita yang jelas, bisa jadi hanya ada dua kemungkinan yang terjadi pada pesawat itu. Sebagai manusia yang seba penuh keterbatasan, kita memang hanya sebatas berdo’a dengan hati yang diliputi harap-harap cemas memang. Bahkan cenderung berharap pesawat Air Asia tersebut hanya hilang kontak saja. Pesawat itu hanya mendarat di suatu tempat yang tidak terdeteksi radar karena gangguan cuaca , sementara para awak beserta seluruh penumpangnya dalam keadaan selamat.

Sementara kemungkinan kedua, dan bisa jadi akan terasa pahit juga menyakitkan, bila pesawat itu ditemukan tim Pencari jelas mengalami kecelakaan. Apa boleh buat. Musibah pun tak dapat dihidarkan lagi memang. Lalu bagi keluarga, kerabat, orang dekat, dan para sahabat dari para awak dan seluruh penumpang pesawat tersebut, paling tidak kita berharap mereka agar sabar dan tabah menerima kenyataan itu.

Hanya saja di tengah kejadian semacam ini, masih saja suka ditemukan ada orang yang iseng untuk menjadikan peristiwa musibah semacam ini sebagai bahan candaan. Bahkan sampai ada yang tega-teganya membuat kabar hoax, misalnya di media sosial, sehingga pihak keluarga, kerabat, orang dekat, dan sahabat  yang sedang dilanda duka-nestapa, hatinya kian galau seperti diaduk-aduk tidak menentu oleh masalah semacam itu.

Oleh karena itu bagi orang yang masih suka iseng dengan membuat candaan, dan kabar hoax dari suatu peristiwa yang menyedihkan,  sebaiknya berpikir sebelum berbuat semacam itu. Bagaimana rasanya kalau musibah itu menimpa keluarga Anda, atawa malahan diri anda sendiri...

Semoga. ***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline