Nolokerto, Kendal sejumlah mahasiswa KKN MIT 18 - Posko 112 UIN Walisongo Semarang ikut serta Meramaikan Kesenian Barongan di Desa Nolokerto Kendal, Rabu (03/07/2024)
Hari Bhayangkara atau Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara diperingati setiap 1 Juli. Di Desa Nolokerto sendiri dilaksanakan pada tanggal 3 Juli bertempat di depan Balai Desa Nolokerto, dengan menampilkan kesenian tradisional Barongan Satrio Manunggal Singo Manis.
Kesenian Barongan Singo Manis di Kendal adalah sebuah seni pertunjukan tradisional dari Jawa Tengah yang menggambarkan sebuah singa dengan ciri khas gerakan yang dinamis dan penuh energi. Pertunjukan ini melibatkan kostum besar yang dipakai oleh sekelompok penari, disertai dengan musik gamelan yang mengiringi gerakan mereka. Barongan Singo Manis sering dipentaskan dalam berbagai upacara adat atau festival di daerah Kendal, menarik perhatian penonton dengan keindahan gerakan dan kekuatan visualnya.
Menurut salah satu pimpinan group paguyuban barongan Desa Kumpulrejo Kendal, kesenian barongan sudah ada sejak lama untuk meneruskan budaya dari nenek moyang. Melibatkan anak-anak usia 10 sampai 18 tahun. Pertunjukkan ini dilaksanakan hanya setiap ada event tertentu, yang paling utama setiap peringatan HUT RI.
Pertunjukkan barongan oleh paguyuban barongan satrio manunggal singo manis dimulai dengan pertujukkan barongan oleh anak-anak berusia kurang lebih 10 tahun dilanjutkan oleh remaja 18 tahun yang menampilkan tarian dawangan dengan boneka yang hampir mirip dengan kesenian ondel-ondel khas masyarakat Betawi.
Kesenian dawangan juga termasuk kesenian di daerah Kendal, yang merupakan tarian pendamping dalam kesenian barongan. Di bagian pertunjukan jaranan kepang paling disukai oleh penonton dan adegan kesurupannya disukai oleh anak anak sd dan smp.
Dengan adanya pertunjukan Barongan Singo Manis di Kendal, diharapkan kesenian ini dapat terus dijaga dan dilestarikan sebagai bagian penting dari warisan budaya Jawa Tengah. Pertunjukan ini tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat lokal tetapi juga menjadi salah satu cara untuk mempertahankan identitas budaya yang kaya dan unik. Dengan menikmati Barongan Singo Manis, generasi mendatang dapat belajar menghargai nilai-nilai tradisional serta mengenal lebih dalam tentang seni pertunjukan khas daerah mereka. Dengan demikian, kesenian ini dapat terus hidup dan berkembang, tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan untuk masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H