Lihat ke Halaman Asli

SEPUTAR INDONESIA

Semua Untuk Indonesia

Bukti Baru Bahwa Kegiatan Illegal Fishing Masih Terus Terjadi Di Laut Selayar

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soal kegiatan illegal fishing kerap menjadi hal yang remeh dan kerap menjadi bumerangbagi seorang penulis tentang kegiatan illegal fishing. Pasalnya setiap kali menulis selalu dicecar dengan pertanyaaan mana buktinya ?  jangan hanya menulis Pak " harus ada bukti dong !. Mending kalau hanya mendapat pertanyaan, kalau misalnya selembar surat panggilan atau undangan klarifikasi atas dugaan terjadinya pencemaran nama baik atau penyebar luasan berita bohong karena sebuah artikel illegal fishing yang dinilai tidak mempunyai bukti, minimal fhoto kejadian kemudian di terima oleh penulis artikel atau berita bagi seorang wartawan yang memberitakan kegiatan illegal fishing marak di perairan Selayar . Lalu beritanya kemudian di bantah dan dinilai mengada ada, atau setidaknya semua merasa bahwa berita ini hanya sesuatu yang tidak perlu di publikasikan. lalu bagaimana dengan informasi yang malam ini kamiterima dari seorang saudara kami di wilayah kawasan nasional takabonerate Selayar.  Bahwa seorang nelayan berinisial  H.C yang bersaudara dengan H.D sampai hari ini Minggu (11/09) belum ditemukan oleh keluarga di perairan kawasan takabonerate tempat dimana HC telah menjadi korban meledaknya bahan peledak yang dirakitnya menjadi sebuah bom ikan.  Sementara sejumlah keluarga HC saat ini tiba tiba menghilang dari pulau Tarupa karena ketakutan berhadapan dengan pihak berwajib.  Selanjutnya di informasikan bahwa kemungkinan besaratau diduga kuat , tidak atau belum ditemukannya  HC dari lokasi dimana Bom ikan meledak , karena ledakan tersebut telah menghancurkan sebagian besar tubuh dari HC. Kendati demikian seluruh keluarga H.C di pulau tarupa kecamatan pasilambena masih merasa ketakutan dan memilih pergi meninggalkan kampung daripada harus ikut mencari dan berurusan dengan pihak berwajib.  Belum ada pihak yang mau di konfirmasi oleh wartawan terkait hal ini, ujarseorang reporter kepada saya. lantas  mana semuanya ? maksud kami semua pelarang perbuatan illegal yang di tempatkan di pulau dan kawasan Takabonerate dengan teori  yang bersemangat bahwa "persentase kegiatan illegal fishing dikawasan nasional takabonerate telah kami rampungkan dan ternyata kami sangat salah besar karena ternyata masih banyak" dan ternyata perlu penambahan anggaran agar semua wilayah bisa termonitor "

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline