Ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar yang dikenal damai dan cukup tenang , tiba tiba ramai oleh lembaran foto layaknya selebaran yang setelah saya baca ternyata sebuah berita dari media on line pada (1/12) yang sebagian isinya menuliskan bahwa Forum Mahasiswa peduli peraturan daerah diJakarta mendesak KPK menangkap Bupati Selayar karena telah melakukan korupsi". wah ....wah....wah.... semakin serius aya membacanya, tapi saya bingung karena setelah saya cari cari nama siapa yang melakukan aksi , ternyata tidak ada, kemudian saya baca lagi untuk mencari siapa narasumber yang mengeluarkan pernyataan keras tadi, ternyata saya juga tidak dapat, bingung dah akhirnya lembaran fotocopy tersebut ku simpan di atas meja dan ku beri nilai penulis dan medianya adalah media berani karena tidak punya narasumber. Tiba tiba otakku memikirkan hal lain, ku bka lagi lembaran tersebut, lalu ku balik untuk mencari siapa yang memperbanyak dan siapa yang menyebarluaskan lembaran ini, ternyata saya juga tidak mendaat jawabannya.Ku beri nilai Berani pada pelakunya, karena pasti niatnya adalah menyebarluaskan untuk mempermalukan.
Belum sempat ku simpan lembaran tersebut tiba tiba Hp ku berdering dari seorang teman yang menelpon. Salam ku ucapkan dan temanku langsung menyampaikan bahwa warkop tempat kami mangkal ada selebaran yang tertempel bahwa KPK akan menangkap Pak Bupati, awalnya hanya dikira pengumuman. namun seorang pengunjung tiba tiba mengomentari lembaran yang tertempel disampingnya . Tertarik dengan komentar yang dikeluarkan oleh pengunjung pertama yang membacanya, sejumlah pengungjung lainnya bergeser ke samping pengunjung pertama dengan maksud membacakertas yang tertempel di dinding. Pengungjung kedua yang membaca kemudian juga dengan lantang mengeluarkan komentar yang maksudnya hampir sama dengan yang pertama . Mereka berdua mengawali perbincangan mengenai issu miring yang terus di buat oleh lawan politik Syahrir wahab sebagai bupati pemenag pilkada selayar. Pada kesimpulannya mereka bukan pendukung Pak Syahrir tapi mereka merasa kelewatan bila kemudian harus selalu menyerang Bupati Selayar, melalui media dengan issu issu korupsi yang juga digunakan sebagai kampanye hitam pada saat pilkada lalu. Setelah mendengar khabarmelalui telepon teman tadi saya pun mandi. Seperti biasa kami bertemu di warkop langganan kami.
Astaga............ternyata pengungjung warkop langgananku juga ramai perbincangan sesama pengunjung . Kucoba mendengar dan pura pura wajahku ku alihkan ke lain arah, mereka ngobrol dan sebagiannya mengatakan sangat prihatin atas berita tersebut, pasalnya apa yang dituliskan dan merupakan pernyataan kelompok mahasiswa dalam media tersebut sama halnya dengan issu issu mirng yang dihembuskan lawan politik Syahrir Wahab dalam masa kampanye dulu. Kemudian di meja lain malah ada yang kemudian lantang mengatakan bahwa kalau saya Pak Syahrir maka saya langsung melapor ke pihak berwajib terkait adanya oknum yang sengaja mengedarkan selebaran berupa berita media tanpa narasumber yang jelas, sehingga dapat merawangkan kamtibmas diwilayah ini, ujarnya. Hal ini terlihat sangat jelas bahwa mereka ternyata juga tidak senang dan merasa malu pimpinan pilihan mereka di sebut sebut sebagai koruptor .
Salah seorang pengunjung warkop malah langsung mengajak warga mencari siapa pelaku yang mengedarkan hal ini, karena mereka menilai bukan lagi sebuah hal yang dapat membangun tapi hal yang sengaja di buat untuk menghalangi atau menganggu roda pembangunan di Kabupaten Selayar.
Menurut temanku Rahmatullah,yang mulai agak terpancing dengan obrolan ramai pengunjung , Rahmat kemudian memberi tanggapan kepada pengunjung tadi, bahwa kalaupun dirinya bukan dan tidak memilih pak Syahrir dalam pilkada lalu, tapi saya juga tidak mau bila sekarang ada yang merongrong pembangunan dengan tudingan dan issu miring tanpa bukti yang nantinya akan mengarah ke Fitnah. Tolong jangan mi Bos buat hal hal begitu,Ujarnya. Setelah ngomongannya selesai kami pun beranjak ke kantor Bupati Selayar untuk sebuah urusan dengan humas.
Astaga..........di kantor bupati selayar pun ramai dengan perbincangan adanya oknum yang menempel dan mengedarkan fotocopyan berita yang tadi jadi bahan perbincangan di warko. Artinya selebaran ini betul betul di perbanyak dan sengaja di edarkan . Lantas tujuannya apa ya....
Belum sempat otakku menjawab , tiba tiba ada 2 orang pns beriringan melewati langkahku, Astaga......ditanganya juga ada lembaran fotocopy yang sama dengan yang kudapat. Ku dengar seorang diantara mereka berbicara , dikatakannya bahwa dirinya menyayangkan sikap Bupati dan Sekda yang tidak mengambil upaya hukum atas pencemaran nama baik tersebut, namun belum sempat ku ikuti apa komentar temannya beriringan, pintu ruangan Humas telah didepanku,
Astaga....... perbincangan yang sementara berlangsung diantara teman teman wartawan yang ada di ruangan humas juga terkait fotocopy yang beredar, sebelum saya sempat bicara denga teman , saya sempat mendengarkan perbincangan seorang wartawan .dari perbincanga mereka, terdengar bahwa mereka telah melakukan konfirmasi melalui telepon ke Bupati Kepulauan Selayar terkait selebaran tersebut, dan Pak Bupati menjawab bahwa hal tersebut adalah hal yang tidak perlu mengganggu konsentrasi kerja dan tidak akan menjadi sebuah hal yang perlu dijawab. Mereka kemudian diam, tiba tiba seorang lainnya masuk ke ruangan dan lantang menyebut kalimat biarkan mereka, itukan masih kecewa ke Pak Bupati, ujarnya kepada lawan bicaranya melalui telepon. Saya kemudian meninggalkan ruangan humas karena tidak ada kesempatan bicara kecuali menjadi penanggap dari perbincangan mereka seputar release berita yang di fotocopy tersebut. Saya kemudian enuju kantin dibelakang kantor ini.
Astaga........ dikantin in juga ramai dengan perbincangan fotocopy selebaran gelap tersebut. salah seorang teman diantaranya kemudian ku dekati. kudengar mereka berbincang hal yang sama, dianatarnya juga ada yang sementara ngobrol di telepon selularnya, terdengar mengatakan kepada lawan bicaranya, kalau mau bukti, datang saja ke selayar. ....Ia ..saya juga dengar informasi bahwa ada kelompok Mahasiswa yang menamakan Forum Mahasiswa Peduli Perda,........iya dan sangat jelas bos, mereka sama sekali bukan dan tidak pernah ada di selayar, dan mereka juga bukan mewakili masyarakat selayar, mereka ini kelompok mahasiswa yang dari mana tahu tentang selayar ini. lalu kenapa mereka mau melakukan aksi , yang katanya untuk orang selayar di depan KPK pada 30/11 lalu ? .........Ah, tidak mungkin bos, mana ada masyarakat selayar yang mau memperwakilkan aspirasinya kepada mahasiswa yang mereka tidak kenal .....trus masyarakat selayar bukan orang buta bos,yang mau membiarkan korupsi terjadi, tapikan perlu bukti data yang benar, jangan hanya teriak koruptor trus ga ada bukti, bisa bisa jadi fitnah dan merugikan oran selayar........ok nanti saya kirim data data pembangunan beliau. Sampaikan sama keluarga dijakarta bahwa kami di selayar tidak akan mungkin memilih koruptor ya. sambil menutup hpnya.
lain lagi dengan teman disamping kiri saya, dirinya menjelaskan hasil konfirmasinya dengan salah seorang keluarga selayar di jakarta, bahwa keluarga Selayar dijakarta rencananya bermaksud mencari tahu hal ini, dan bermakud mendatangi kantor atau kampus mahasiswa ini untuk mencari bukti atas tuduhan mahasiswa. Dimana dalam aksi mereka menyebut Tangkap dan Adili bupati selayar telah melakukan korupsi" .. rencananya keluarga keluarga selayar akan membentuk tim khusus untuk mencari dan menemui para pengunjuk rasa , dan meminta pihak pihak tersebut memperlihatkan bukti buktinya dan akan melakukan upaya hukum mendukung kelompok tersebut bila mereka punya bukti, akan tetapi sebaliknya, bila tdak punya bukti maka mereka tentu saja tidak akan tinggal diam kepada kelompok ini. Kami sangat malu Pak dan Kami juga sangat prihatin karena baiknya Pak Syahrir na masih ada orang yang bilangi dia koruptor. Dosako lasso karena tuduhanmu ke pimpinan kami.
huuuuuhhhhhhhhh..........saya pulang dan langsung nulis , untuk kompasiana, dengan judul selembar fotocopy berita miring untuk Bupati Kepulauan Selayar .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H