Lihat ke Halaman Asli

ARSHI Veterinary Letters

Jurnal Kompilasi Kasus Ilmiah Veteriner dari Sekolah Kedokteran Hewan IPB University

Penyakit Saluran Kencing Akibat Obesitas pada Kucing Steril, Jaga Pola Makan

Diperbarui: 24 Juli 2024   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemeriksaan kantung dan saluran kemih kucing obesitas steril terdapat batu kristal dan hasil ultrasonografinya (Rahmiati dkk., 2024 - IPB University)

Kucing Persia Gemuk Steril Terdiagnosis Penyakit Saluran Kemih Bawah

Bogor, IPB University – Tim peneliti dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB, bekerja sama dengan klinik hewan Bobon dan Vet, mengungkapkan hasil studi terbaru mengenai penyakit saluran kemih bawah kucing (FLUTD). Penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai risiko penyakit ini pada kucing jantan yang gemuk dan steril.

FLUTD adalah kondisi umum yang menyerang saluran kemih bagian bawah kucing, mencakup kandung kemih dan uretra. Penelitian yang dipimpin oleh Dwi Utari Rahmiati dan timnya ini mengidentifikasi FLUTD pada seekor kucing Persia campuran berumur tiga tahun, yang mengalami stranguria dan hematuria selama empat bulan terakhir.

Diagnosis FLUTD pada kucing ini didukung oleh berbagai tes diagnostik seperti dipstick, pemeriksaan mikroskopik urin, dan ultrasonografi. Hasil tes menunjukkan adanya piuria, proteinuria, hematuria, kristal struvit, dan sistitis. Kondisi obesitas pada kucing yang telah dikebiri ini diketahui menjadi salah satu faktor risiko utama, karena obesitas dapat meningkatkan risiko infeksi naik yang memicu pembentukan kristal di saluran kemih.

Obesitas pada kucing dapat menyebabkan penumpukan lemak di sekitar uretra dan penis, yang berkontribusi pada disfungsi saluran kemih dan pembentukan kristal struvit,” jelas Dwi Utari Rahmiati, peneliti utama dari Divisi Bedah dan Radiologi, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University.

Penemuan ini menekankan pentingnya pengawasan kesehatan pada kucing yang sudah dikebiri dan rentan obesitas. Perubahan pola makan dan aktivitas fisik menjadi langkah pencegahan yang disarankan untuk mengurangi risiko FLUTD. Studi ini juga menyoroti perlunya pemilik hewan peliharaan untuk lebih waspada terhadap tanda-tanda gangguan kemih, seperti perubahan kebiasaan buang air kecil dan adanya darah dalam urin (VetEximius).

Sumber: Rahmiati D. U., Balasubramaniam G., Sovinar M., Tampubolon D. S. B., Priyatna E. S., Yusrinabilla Y., & Azizah A. S. N. (2024). Feline lower urinary tract disease diagnosis in an obese sterile male Persian mixed-breed cat. ARSHI Veterinary Letters, 8(1), 7-8. https://doi.org/10.29244/avl.8.1.7-8

Kontak Penulis: Dwi Utari Rahmiati, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University, Email: dwi-ut@apps.ipb.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline