Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Maritim untuk Usia Dini

Diperbarui: 15 Juli 2016   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Cita-cita poros maritim adalah cita-cita yang besar. Setiap orang harus mengetahui apa itu bangsa maritim dan apa itu poros maritim dunia. Karenanya, keinginan untuk mewujudkan poros maritim tersebut akan sangat sulit untuk diselesaikan hanya pada satu generasi.

Menyikapi hal tersebut, pencerdasan kepada setiap kalangan mutlak diperlukan. Pencerdasan secara maritim perlu ditanamkan terutama kepada anak usia dini. Pendidikan maritim dimulai dari mengenalkan jati diri bangsa ini dan bagaimana berkehidupan bangsa maritim. Dengan mengenal jati diri bangsanya, anak–anak akan tumbuh dengan semangat kebangsaan dan nilai–nilai kemaritiman yang tinggi. Dengan begitu, poros maritim telah hadir sejak dalam pikiran. Poros maritim mewujud dalam pola pikir.

Sudah sepatutnya pendidikan menjadi pendorong perbaikan bangsa sekaligus tolok ukur kemajuan suatu bangsa di kemudian hari. Oleh karena itu, perhatian yang lebih kepada pendidikan adalah sebuah kewajiban bagi setiap negara. Peran pendidikan dalam menanamkan jiwa kemaritiman adalah dengan memasukkan kurikulum kemaritiman kepada setiap mata pelajaran dari mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Konten-konten buku-buku pendidikan yang biasanya lebih berorientasi kepada daratan, mulai saat ini perlu diubah menjadi kemaritiman.

Setiap tenaga pengajar di segala tingkat harus memulai pola pikir poros maritim dengan memberikan materi pengajaran yang menggunakan unsur-unsur kemaritiman. Pemerintah juga perlu berperan dalam menelurkan kebijakan-kebijakan yang berorientasi kepada nilai-nilai kemaritiman. Tidak ada salahnya apabila pemerintah membangun perguruan tinggi berbasis maritim, memulai pembangunan dari wilayah perbatasan, meningkatkan keamanan di perbatasan (baik yang berbatasan langsung dengan daratan maupun perairan negara lain), serta menguatkan supremasi udara sebagai elemen pendukung poros maritim. Ketika kita berbicara perihal maritim, kita juga sekaligus mengerakan semua aspek yang ada di laut, darat, dan udara.

Bagaimanapun, semangat kemaritiman adalah semangat kebangsaan. Semangat itulah yang perlu kita jiwai dan jalankan dalam kehidupan saat ini. Apapun profesi, apapun latar belakang, dan perbedaan di antara kita, mari kita satukan visi sebagai bangsa maritim untuk mencapai kondisi ideal Indonesia sebagai poros maritim dunia. Setiap langkah yang bertujuan untuk pencapain pembangunan bangsa maritim, baik kecil maupun besar, sepatutnya kita dukung bersama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline