Lihat ke Halaman Asli

Eric AuliaArsand

Universitas Mercu Buana

Contoh Penghitungan BEP Dalam Bisnis Rokok

Diperbarui: 10 Mei 2023   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://koinworks.com/blog/bep-adalah/

Dalam sebuah usaha, pertama-tama kita harus mengenai mengenai kondisi keuangan usaha dengan cara pembukuan serta menghitungnya dengan tepat. Semenjak terjadinya cash flow dalam usaha, kita harus mengetahui aspek keuangan usaha seperti fixed cost dan variable cost. Fixed cost adalah biaya yang sudah pasti dikeluarkan oleh sebuah usaha, sedangkan variable cost adalah biaya yang dikeluarkan berdasarkan jumlah produksi. Kedua hal ini nantinya dapat dijadikan dasar bagi kita untuk menghitung Break Even Point atau disingkat sebagai BEP. Break Even Point adalah titik di mana sebuah usaha tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. Setelah titik ini, biasanya sebuah usaha akan mengalami keuntungan meskipun akan mengalami kerugian di awalnya.

Dalam hal ini saya ingin mencontohkan sebuah penghitungan BEP  dalam sebuah usaha kecil yaitu distributor rokok yang diambila dari pabrik rokok dan memiliki produk jenis SKT (sigaret kretek tangan)  sebagai berikut:

1. Analisa Fixed Cost

Berikut adalah analisa fixed cost yang tekait dengan operational cost usaha:

1. Sewa ruko 1 unit   : Rp. 15,000,0000

2. Mobil 1 unit.           : Rp. 105,000,000

3. Motor 12 unit.         : Rp. 19,500,0000/unit = Rp. 234,000,000

4. Laptop 1 unit.         : Rp. 5,000,000

5. Printer 1 unit.         :  Rp. 900,000

6. Gaji karyawan.      : Rp. 37,500,000 (Untuk 15 orang staff)

                  Total.            : Rp. 397,400,000

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline