Lihat ke Halaman Asli

ARRYO SUBHARA

Mahasiswa

Refleksi Pasca Geladi

Diperbarui: 23 Oktober 2022   19:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada hari Sabtu, lebih tepatnya tanggal 22 Oktober 2022 saya telah mengikuti rangkaian acara Geladi Hominisasi dalam rangka untuk memperdalami MKU bahasa Indonesia, yang saya lakukan dalam acara tersebut adalah berdiskusi dan berdinamika bersama rekan-rekan dari jurusan lain untuk mempresentasikan sebuah peristiwa yang berkaitan erat dengan kemerdekaan Indonesia. 

Refleksi pengalaman yang saya dapatkan adalah saya menjadi pribadi yang lebih terbuka untuk menerima pendapat orang lain dalam berdiskusi dan mengetahui lebih dalam tentang kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia baik dari segi budaya, bahasa, dan juga bahan pangan yang berlimpah (sesuai dengan video pra geladi yang sudah saya tonton). 

Akan tetapi, dalam prosesi selama acara ini berlangsung diperlukan juga logika dan bahasa, sebagai warga negara yang baik kita juga perlu untuk melatih motorik halus berbahasa dalam percakapan kehidupan sehari-hari baik itu formal maupun untuk bergaul. 

Di samping itu, logika pun perlu disematkan agar kita dapat berkomunikasi dengan logis, efektif, dan efisien. Penggunaan atau penataan kalimat juga berkaitan dengan logika. Kalau sebuah kalimat memiliki sebuah kata yang tidak berfungsi, kalimat tersebut disebut kalimat inefisien, dan dianggap tidak efektif. Adanya kata yang inefisien itu juga menyebabkan kalimat itu tidak benar dan tidak logis karena penutur tidak mengikuti alur penalaran yang benar. 

Acara Geladi Hominisasi ini juga memiliki banyak manfaat bagi saya terutama dalam melatih diri dalam berdinamika bersama, lebih mengenal identitas negara kita, dan juga melatih cara kita berkomunikasi berdasarkan bahasa dan logika yang benar. 

Dari acara singkat ini, saya menjadi pribadi yang memiliki kemampuan berpikir secara efektif dalam waktu yang singkat dalam berdinamika kelompok untuk mempersiapkan bahan presentasi. Sehingga, saya dapat memahami bahwa sebaiknya kita berpikir kritis dalam waktu yang singkat agar tidak membuang-buang waktu terlalu banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline