Lihat ke Halaman Asli

Arroyyan Dwi Andini

Ibu Rumah Tangga yang menulis sekaligus pelaku UMKM

Bertepuk Sebelah Tangan

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bertepuk Sebelah Tangan

Lelah...

Seperti berjalan sendiri tanpamu

Letih...

Bagai ramai bertepuk tapi tak kunjung berbunyi

Hanya bisa membersihkan abu yang setiap hari menumpuk

Menumpahkannya ke dalam kotak sampah dengan sedih

Berfikir bagaimana caranya menghentikan ini

Sampai tak mau lagi memikirkannya

Karna tanganku bosan menanti

Tawa...

Hanya canda yang mengiringinya

Sakit...

Hingga tak tersadar bahwa itu adalah penyakit

Bagaimana maksud kan tercapai

Jika tak rela mengorbankan kesenangan semu

Berfikir bagaimana caranya

Namun separuh jiwaku tak mau memikirkannya

Cinta...

Tak ada cinta tanpa dua tanganyang bergandengan erat

Sayang...

Tak ada sayang tanpa usaha yang menuntut pengorbanan

Tidakkah kau tau, sepertinya akulah yang bersalah

Hingga aku melakukan apa saja untuk memperbaikinya

Tapi tidak denganmu, kau tetap dalam kesenangan semu

Bergelimang asap tanpa mau menelaah dimana rusaknya

Dan...

Dan aku tak lagi mampu berharap sebuah keberhasilan

Lalu...

Aku kan membiarkannya berjalan begitu saja

Sebab tak kan berhasil tanpa berkorban

Tak kan sempurna tanpa tautan kerjasama

Kini...

Tanganku tak kan menghasilkan bunyi

Jika tepukan itu hanya sebelah saja

Tanpa tanganmu yang ikut bekerja

Jika belum menemukan jalan untuk menang

Maka bersabar adalah jalan keluar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline