Lihat ke Halaman Asli

Perdebatan Terkait Artificial Intelligence dalam Ekonomi & Bisnis

Diperbarui: 14 Juni 2023   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: https://entermedia.io/

Jakarta, 14 Juni 2023 - Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) telah memicu perdebatan yang semakin meningkat terkait pengaruhnya dalam ekonomi dan bisnis. Dalam rangka untuk menggambarkan perspektif yang berbeda tentang isu ini, kami telah melakukan wawancara dengan beberapa stakeholder terkait, yang memberikan sudut pandang yang berbeda terkait AI.

Di satu sisi, kami berbicara dengan Dina Nabila, yang mewakili perusahaan yang bergerak dibidang bisnis online yang telah menerapkan AI dalam operasional bisnis mereka. Menurut Dina, AI telah membawa manfaat yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan pengambilan keputusan, dan memberikan solusi yang inovatif bagi pelanggan. Mereka melihat AI sebagai alat yang kuat dalam menciptakan peluang baru, meningkatkan produktivitas, dan menghadapi persaingan global. Dina berpendapat bahwa penerapan AI adalah langkah penting untuk menjaga relevansi dan keunggulan kompetitif di era digital.

"Saya sendiri pernah memakai ai bot untuk membantu menjawab pertanyaan konsumen saat chatting, tapi saya memakai ai tersebut sudah lama, jadi ai tersebut belum secanggih sekarang. Menurut saya dengan membalas pesan konsumen secara otomatis cukup membantu karena dapat memberikan info terhadap konsumen dalam  mencari informasi general yang memang ingin di share oleh saya sebagai owner bisnis." ujar Dina melalui wawancara singkat.

Sedangkan menurut Gabriel Abel yang mewakili bisnis dibidang Kreatif ia berpendapat bahwa AI bukanlah sebagai pengganti manusia, akan tetapi lebih menjadi pendamping manusia itu sendiri. Jadi menurutnya jelas AI bisa memberikan manfaat yang positif dibanding negatifnya di bidang ekonomi.

"Menurut gue pribadi sih teknologi ai belum bisa ngegantiin manusia ya, malahan ai bisa ngebantu banget kerja si manusianya. jadi kalo menurut gue tuh, ai bukan sebagai pengganti manusia sih, lebih menjadi pendamping manusia" ucap Abel.

Namun, di sisi lain, kami juga berbincang dengan Fathan Maulana, seorang Mahasiswa yang memperhatikan dampak AI terhadap pekerjaan. Fathan berpendapat bahwa perkembangan AI dapat menggantikan pekerjaan manusia secara massal, yang dapat berdampak negatif pada angka pengangguran.

"Dengan adanya AI menimbulkan masalah baru yang dimana hal ini menyangkut dari kuantitas ketersediaan lapangan pekerjaan yang kian menipis karena kehadiran dari AI. Ini bisa menjadi sebuah tantangan yang bisa menjadi ancaman baik jangka panjang maupun jangka pendek" menurut Fathan Melalui wawancara singkat

Ia menekankan pentingnya memastikan bahwa regulasi yang ketat diberlakukan untuk melindungi kepentingan masyarakat dan memastikan bahwa keuntungan teknologi AI didistribusikan secara adil.

Kesimpulan dari perdebatan mengenai pengaruh Artificial Intelligence (AI) dalam ekonomi bisnis adalah adanya dua sudut pandang yang berbeda antara para stakeholder yang terkait.

Dari sudut pandang perusahaan yang bergerak di bidang bisnis online dan juga bisnis yang bergerak di bidang kreatif, seperti yang diwakili oleh Dina & Abel, AI dianggap sebagai alat yang kuat dalam meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan pengambilan keputusan, dan memberikan solusi inovatif bagi pelanggan. Mereka melihat AI sebagai langkah penting untuk menjaga relevansi dan keunggulan kompetitif di era digital.

Namun, sudut pandang yang berbeda datang dari mahasiswa seperti Fathan. Mereka mengkhawatirkan bahwa perkembangan AI dapat menggantikan pekerjaan manusia secara massal, mengakibatkan pengangguran yang tinggi. Selain itu, mereka juga menyoroti keprihatinan terkait privasi individu dalam pengumpulan dan analisis data yang dilakukan oleh AI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline