Lihat ke Halaman Asli

ARIF R. SALEH

TERVERIFIKASI

SSM

Jembatan Merah

Diperbarui: 10 November 2024   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jembatan Merah di Tahun 1940. Sumber: id.pinterest.com/moechanis

Di kota ini, Surabaya menjadi saksi nyata
Jembatan Merah, palagan di ujung senja
Darah pahlawan membekas di tiang-tiangnya
Kisah perjuangan yang tak berbatas kata

Angin berbisik tentang tentara dan pejuang
Langit kelabu mengenang perlawanan panjang
Di sini, anak-anak negeri bertaruh nyawa
Melawan penjajah, rela luka-luka dan mati muda

Jembatan Merah, simpul air mata
Tempat para ibu menunggu kabar yang tak kunjung tiba
Di bawah langit yang luka, di atas sungai yang nestapa
Kenangan bertaut dalam sepi yang tak terkira

Di sini, tanah basah oleh tangis pertiwi
Jeritnya masih terngiang di mimpi-mimpi
Darah yang tumpah, api yang membara
Membakar semangat, membakar jiwa

Jembatan Merah, Surabaya
Kau tempat bangsa ini rela berkorban jiwa dan raga
Tak ada akhir dari kisahmu
Hanya gemuruh dan sunyi yang tak putus di palung waktu

Kini engkau tetap berdiri, diam dan abadi
Seperti bisikan angin, yang masih menyimpan seribu janji
Bukan sekadar jembatan, bukan sekadar satu tempat
Namun napas dan detak kota juang yang selalu kami ingat

Dulu, Kini, Selamanya, dan Tetap Selamanya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline