Lihat ke Halaman Asli

ARIF R. SALEH

TERVERIFIKASI

SSM

Kakek dan Secangkir Kopi

Diperbarui: 1 November 2024   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dreamina.capcut.com/canva.com diolah oleh penulis

Kakek di kursi tua, menunggu larut malam
Seperti menunggu kabar dari seseorang
yang selalu dititipkan di dingin angin malam.

Di tangannya secangkir kopi hitam pekat
Aromanya mengembara melukis kenangan
Bayang-bayang zaman yang tak lagi pulang

Secangkir kopi yang tak pernah dingin
Kakek tersenyum kecil, matanya setengah lelah
Di sini, kopi tak perlu dingin, gumamnya
Sebab rindu selalu membuatnya tetap hangat

Di luar hujan merintik pelan
Seperti mengetuk pintu demi pintu
Dalam setiap tegukan, sepi berdiam
dan menelannya dalam-dalam
Sampai hujan, sampai malam
Menjadi satu, tak bisa ia bedakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline