Kawasan Bromo identik dengan masyarakat Tengger. Masyarakat penjaga tradisi leluhur yang tersebar khususnya di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Pandangan di atas sudah umum dilabelkan masyarakat luar kawasan Sukapura, bahkan masyarakat mancanegara.
Melalui bimbingan teknis (bimtek) kepenulisan, Komunitas Guru Penggerak Sukapura memfasilitasi anak-anak SD, SMP dan SMA se-Sukapura di "Bulan Bahasa" belajar merangkai kata. Bimtek dikemas dalam "Festival Aksara 2023" dengan tema "Membaca Sukapura Lewat Karya".
Kegiatan bimtek bertempat di Cafe Makini. Cafe unik nan eksotik di jantung Kecamatan Sukapura yang bersebelahan dengan minimarket Indomaret.
Berlangsung hanya sehari (Sabtu, 28/10/2023), bimtek diikuti oleh perwakilan 29 pelajar SD, SMP dan SMA se-Sukapura. Menariknya, perwakilan pelajar dari SD dan SMP yang ada di "atas" ikut andil ingin berkarya lewat menulis.
Kegiatan bimtek diawali sambutan ibu Nurchabibah selalu Korwil Disdikdaya Kecamatan Sukapura. Sebagai public speaking yang mumpuni, ibu Nurchabibah mampu memompa semangat peserta bimtek. Kata kunci dari ibu Korwil dalam menghasilkan tulisan berkualitas cukup dengan tiga kata "menulis, menulis, dan menulis".
Selanjutnya tiga guru penggerak menjadi pemateri bimtek. Bapak Sumardi menyampaikan materi "Manfaat Menulis". Saya sendiri selaku guru penggerak dan Kompasianer memberikan materi "Menggali Ide Menulis". Ketua Komunitas Guru Penggerak Sukapura (Bapak Ardiansyah) memberikan materi "Teknik Menulis Puisi dan Cerpen".
Banyak manfaat menulis. Membuka wawasan luas tentang lingkungan sekitar dan dunia, dikenal masyarakat dan banyak teman, hingga menghasilkan karya dan penghasilan yang tidak terduga.