Lihat ke Halaman Asli

ARIF R. SALEH

TERVERIFIKASI

SSM

Pencapresan Ganjar oleh PDI-P, Peran Politik Jokowi dan Puan Maharani

Diperbarui: 25 April 2023   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ganjar Pranowo resmi diumumkan sebagai Capres PDI-P di Istana Batu Tulis, Jumat (21/4/2023).| Sumber: Istimewa/Dok. PDI-P via nasional.kompas.com

Menarik mengikuti dinamika politik menjelang Pemilihan Presiden di Tahun 2024 (Pilpres 2024). Tahun politik yang akan kembali menentukan pucuk pimpinan di pemerintahan dan kenegaraan Republik Indonesia.

Apalagi, baru saja PDI-Perjuangan menyatakan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari partai berlambang moncong putih. 

Secara kaderisasi dan tradisi tidak ada yang istimewa dari pencapresan Ganjar Pranowo. Sebab PDI Perjuangan tetap konsisten mengusung kader terbaik untuk dicalonkan sebagai presiden dalam Pilpres 2024.

Tetapi, kemunculan Ganjar Pranowo sebagai sosok potensial calon presiden sempat menimbulkan polemik di tubuh partai politik yang dibesarkan Megawati Sukarnoputri. Mengapa? 

Karena pada awalnya santer pencapresan Puan Maharani yang mewakili trah Sukarno. Jelas berseberangan dengan keinginan para pendukung kubu Ganjar Pranowo.

Dualisame pandangan tentang pencapresan di tubuh PDI Perjuangan antara Puan Maharani ataukah Ganjar Pranowo sempat memanas dan menimbulkan friksi. Memunculkan gesekan simbolik "Banteng versus Celeng", untuk menegaskan indikasi adanya barisan "celeng" di kandang "banteng".

Isitilah banteng dan celeng diungkapkan oleh Bambang Pacul. Menurut Bambang Pacul, mereka yang mbalelo diistilahkan "kader celeng", yaitu kader yang dianggap telah keluar dari barisan banteng karena mendeklarasikan calon presiden (capres) mendahului keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri (nasional.kompas.com, 20/10/2021).

Dampak Pencapresan Ganjar bagi Jokowi

Pencapresan Ganjar lewat PDI Perjuangan yang langsung disampaikan Megawati Sukarnoputri dan dihadiri Joko Widodo (Jokowi) sebagai kader partai menunjukkan pergeseran peran politik yang dinamis. 

Presiden Joko Widodo yang sebelumnya sempat melambung di tengah prediksi pembentukan koalisi besar untuk meleburkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) meredup.

Bandul politik kembali mengarah ke PDI Perjuangan yang menegaskan pencapresan Ganjar Pranowo adalah sebagai kader dan petugas partai. Istilah yang memang menjadi tradisi dan selalu melekat sebagai sebuah statemen resmi partai manakala ada gonjang-ganjing politik yang membawa nama besar partai bersimbol moncong putih ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline