Dari hasil rontgen (proses menggunakan radiasi untuk mengambil foto organ dalam tubuh), terlihat jelas dua garis tulang terbelah di bawah tempurung kaki kanan. Sehingga dokter menyarankan untuk pasang pen berupa pelat dan baut.
Aku masih berpikir tentang resiko dan biaya yang mungkin masih menjadi tanggungan pasien. Meskipun sebagai pegawai negeri sudah ada tanggungan biaya pengobatan lewat Asuransi Kesehatan (Askes).
Dokter terlihat fokus memperhatikan hasil rontgen dan mendiamkan aku untuk tetap berdiri. Sambil menahan keseimbangan dengan kruk, aku merasakan sakit kembali menyiksa dari kaki kananku yang semakin bengkak.
Di antara menahan rasa sakit dan gerutu (dalam hati) atas sikap dokter yang cuek, akhirnya terlempar juga permintaan ke dokter,”Dok, mohon dibantu obat suntik untuk mengurangi rasa nyeri di kaki kanan.”
Dokter melihatku dan tersenyum,”Obatnya hanya satu. Pasang pelat dan baut. Bengkak hilang, sakit berkurang signifikan.”
Senyum kecut terpaksa kutelan untuk kesekian kali. Tetapi, semua harus aku jalani dan menuruti saran dokter demi tulang kaki kananku yang terbelah dapat kembali menyatu. Sehingga nantinya dapat kembali normal bergerak untuk segala aktivitas yang biasa aku jalani sebagai kepala keluarga dan guru.
Sila baca penyebab tulang kaki kananku terbelah: DI SINI
Sebelum pelaksanaan operasi pemasangan pelat dan baut, aku diharuskan rawat inap di rumah sakit. Juga menyiapkan segala hal berkaitan operasi menyangkut administrasi, ketersediaan bahan pelat dan baut, obat yang dibutuhkan, juga kesiapan fisik dan psikis.
Bersyukur ada Askes (sekarang beralih BPJS Kesehatan), sehingga biaya operasi, obat dan kebutuhan rawat inap dapat dibiayai dari Askes. Termasuk biaya beli pelat dan baut, hanya dikenakan tambahan biaya 40 persen, sedangkan 60 persennya ditanggung Askes.
Operasi pembetulan kembali letak tulang, pemasangan pelat dan baut dilakukan keesokan harinya. Menyesuaikan dengan jadwal dokter ahli tulang, ahli bedah, ahli anestesi dan perawat pendukung lainnya.
Sila baca proses dan pasca operasi: DI SINI
Operasi berjalan lancar. Aku hanya butuh semalam untuk kembali menjalani rawai inap di rumah sakit. Keesokan harinya diperbolehkan pulang ke rumah.
Setelah dua hari di rumah, bengkak di kaki kananku lenyap dan rasa nyeri yang teramat sangat berangsur berkurang. Di sinilah aku menyadari mengapa dokter tega membiarkanku berdiri menahan sakit saat konsultasi satu hari sebelum operasi pemasangan pelat dan baut di kaki kananku yang terbelah.