Lihat ke Halaman Asli

ARIF R. SALEH

TERVERIFIKASI

SSM

Tuan Rumah Bersama, Solusi Polemik di Dunia Olahraga

Diperbarui: 30 Maret 2023   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Delegasi FIFA meninjau Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Jawa Barat, Jumat (24/3/2023). Sumber: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI via bola.kompas.com

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan".

Amanat di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 di atas menjadi pegangan beberapa pihak yang menolak kedatangan Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Israel U-20 dan para pendukungnya ke Indonesia. Penolakan ini berujung terjadinya demonstrasi di beberapa daerah. 

Dikutip dari cnnindonesia.com, sejumlah penolakan muncul terutama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas-ormas Islam di Tanah Air.

Bukan hanya dari MUI dan ormas-ormas Islam di tanah air, penolakan juga banyak disuarakan oleh para politikus, termasuk Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sebab mereka mempunyai prinsip kokoh bahwa Israel sebagai penjajah bangsa dan negara Palestina.

Maraknya demonstrasi dan pandangan politikus maupun beberapa pejabat daerah menimbulkan polemik di masyarakat secara luas. Bahkan ditanggapi FIFA (Federation Internationale de Football Association) dengan membatalkan undian atau drawing Piala Dunia U20 2023 yang sejatinya digelar di Bali, Jum'at (31/3/2023).

Bukan hanya itu, FIFA yang bertanggung jawab mengatur dan mengawasi berbagai kegiatan sepak bola internasional mencabut status Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023. Keputusan yang memang sudah diprediksi oleh banyak pihak.

Dikutip dari kompas.com, keputusan pencabutan dilakukan setelah Presiden FIFA Gianni Infantino mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir (29/3/2023).

Meskipun FIFA menegaskan akan tetap menindaklanjuti pengembangan sepak bola di Indonesia, pembatalan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023 memupus mimpi Tim Nasional (Timnas) Garuda U20 untuk tampil di ajang Piala Dunia U20 2023. Termasuk memupus harapan para pencinta sepak bola tanah air untuk melihat secara langsung pertandingan di lapangan.

Nasi sudah menjadi bubur, keputusan FIFA mencabut status Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023 tidak bisa dianulir dan diintervensi lebih jauh. Lantas, langkah apa yang bisa dilakukan Indonesia ke depannya jika ingin menjadi tuan rumah even sepak bola dan atau olahraga bertaraf internasional? Jawabannya jelas, mengajukan diri sebagai Tuan Rumah Bersama.

Contoh, ajang Piala Dunia 2002 pernah dihelat di dua negara yaitu Korea Selatan dan Jepang. Bahkan Piala Dunia 2026 akan diselenggarakan di tiga negara, yaitu di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Artinya apa? Jika Indonesia tetap serius ingin menjadi tuan rumah perhelatan olahraga tingkat internasional dan menghindari dampak polemik perbedaan pandangan politik serta lainnya, sepatutnya membuang ego mampu berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) menghelat even olahraga level internasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline