Tanggal 18 Juli 2022, siap menapak awal Tahun Pelajaran 2022/2023. Kembali membuka kran layanan pendidikan untuk anak-anak bangsa di semua jenjang.
Seiring permulaan kegiatan sekolah, pemerintah dalam hal ini Kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan penerapan Kurikulum Merdeka. Berkesinambungan untuk terus mewujudkan pembelajaran berfokus pada siswa dan Profil Pelajar Pancasila.
Lazimnya kebijakan baru, pasti timbul pro dan kontra. Sehingga pemeo "Ganti Menteri Ganti Kurikulum" kembali menggema di jagat media.
Kesiapan Sekolah dalam Implementasi Kurikulum Merdeka
Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) lahir dari bagian untuk program pemulihan pembelajaran akibat pandemi Covid-19. Sehingga satuan pendidikan (sekolah) diberi 3 opsi untuk menerapkan kurikulum di tingkat satuan pendidikan.
Pilihan pertama, sekolah diperbolehkan menerapkan Kurikulum 2013 secara penuh. Pilihan kedua, sekolah disilahkan menggunakan Kurikulum Darurat, yaitu Kurikulum 2013 yang Disederhanakan. Sedangkan pilihan ketiga, sekolah dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Bagi sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka memiliki wewenang untuk mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik. Sedangkan guru diharapkan dapat mengajar sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik.
Sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka, pembelajaran lebih ditekankan pada kegiatan proyek. Sehingga memberikan kesempatan luas peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual untuk mengembangkan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Peran Guru di Implementasi Kurikulum Merdeka
Sesuai tugas pokok guru, wajib bagi guru merencanakan, melaksanakan, menilai pembelajaran atau bimbingan. Sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka, maka wajib bagi guru untuk membuat perencanaan, pelaksanaan, penilaian pembelajaran atau bimbingan sesuai Kurikulum Merdeka.
Kemendikbudristek memberikan dukungan IKM untuk guru. Penyediaan perangkat ajar meliputi buku teks dan bahan ajar pendukung lewat Platform Merdeka Mengajar.
Namun sayang, masih ada guru yang bingung untuk memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar. Khususnya mendapatkan secara gratis Buku Guru, Buku Siswa, maupun Contoh Modul Ajar. Termasuk Contoh Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.