Sepagi ini
Mendung berkunjung di beranda
Dia diam seribu bahasa dan makna
Lalu rebahan seenaknyaSuara petir menggelegar
Melecut pagi dan hujan yang bersenggama
Mungkinkah sang petir cemburu buta?
Ataukah mendung patah hati dibuatnya
Di jendela, seorang anak menitikkan air mata
Sebab ia sudah menggantungkan asa di mimpi malam
Namun sayang, senggama pagi dan hujan tak kunjung usai
Sedang mendung, hanya membuat gelisah di beranda
Melecut pagi dan hujan yang bersenggama
Mungkinkah sang petir cemburu buta?
Ataukah mendung patah hati dibuatnya
Sebab ia sudah menggantungkan asa di mimpi malam
Namun sayang, senggama pagi dan hujan tak kunjung usai
Sedang mendung, hanya membuat gelisah di beranda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H