Mudik lebaran merupakan tradisi (kebiasaan turun-temurun). Mendorong untuk dapat dilakukan meskipun membutuhkan perjuangan waktu dan biaya.
Kondisi macet (tersendat) dan bahkan macet total (terhenti lama di perjalanan) adalah bagian dari fenomena mudik lebaran. Fakta tiap tahun dan tak terbantahkan. Menyajikan perjuangan berat para pemudik khususnya di jalur darat untuk lepas dari macet hingga terjebak macet total.
Untuk menghindari kondisi macet hingga macet total jalur darat selama perjalanan mudik, sangat disarankan melewati jalur alternatif. Sehingga perjalanan lebih lancar dan lebih cepat sampai di tujuan.
Zaman yang semakin canggih menghadirkan kemudahan lewat bantuan sarana teknologi dalam segala hal menyangkut kebutuhan hidup manusia. Termasuk kemudahan menelusuri jalur mudik, khususnya jalur alternatif.
Tetapi, masih ada sebagian wilayah dan atau tempat tidak terlayani akses internet (blank spot). Termasuk jalur alternatif mudik yang membelah daerah pinggiran kota dan pedesaan.
Penulis sendiri pernah mengalami saat ingin balik dari Banyuwangi ke Probolinggo di Jawa Timur. Lewat jalur alternatif via Arak-Arak dan Pantura. Menghindari macet total jalur mudik di sepanjang Kedungjajang (Lumajang) hingga Leces (Probolinggo).
Tetapi, penulis keliru mengatur titik tujuan di GPS (Global Positioning System) yang seharusnya melewati titik akses Sukowono, disetting langsung Kota Bondowoso. Alhasil, saat hendak memasuki Kecamatan Tamanan mengalami blank spot (tempat tidak tersentuh akses sinyal komunikasi).
Akibatnya, jalur balik penulis semakin sepi dari kendaraan umum. Bahkan memasuki kawasan perkebunan tebu yang cukup luas membentang.