Isu Presiden Jokowi "didorong" menduduki kursi Istana Negara oleh segelintir elit tokoh hingga 3 Periode terus menggelinding. Mulai memanaskan panggung Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Media arus utama ramai mengangkat isu presiden 3 periode di teras berita hingga berujung demontrasi BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) pada tanggal 11 April 2022.
Sebetulnya, isu presiden 3 periode juga menjadi perhatian pemerintahan Presiden Jokowi di saat fokus mempersiapkan Presidensi Group of 20 (G20). Apalagi di tengah peristiwa masifnya gempuran Rusia ke Ukraina. Dimungkinkan adanya celah untuk memboikot pelaksanaan puncak kegiatan Presidensi G20 Indonesia, yaitu KTT Bali yang dijadwalkan berlangsung tanggal 15-16 November 2022.
Terhadap isu presiden 3 periode yang dilontarkan segelintir tokoh elit partai dan menteri, Presiden Jokowi secara verbal sudah mengajak para menteri untuk lebih fokus bekerja. Tentu dapat diartikan bahwa para menteri jangan lagi memainkan isu politik yang mengarah pada polemik dan keadaan tidak kondusif di tengah Indonesia melaksanakan rangkaian pertemuan Presidensi G20.
Akan tetapi, isu presiden 3 periode mulai mengarah ke suhu panas saat Apdesi (Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia) menyatakan akan mendeklarasikan dukungan untuk Presiden Joko Widodo menjabat selama tiga periode. (lihat sumber)
Sontak isu presiden 3 periode memanas, menyeret "Orang Lingkaran Dalam" dan mendorong mahasiswa merapatkan barisan untuk menggelar parlemen jalanan. Kondisi ini memaksa para jendral yang masih berkecimpung di pemerintahan untuk ikut meredam memanasnya situasi.
Jendral Purnawirawan Wiranto sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) mengundang Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara di kantornya. Seusai pertemuan, Wiranto menyatakan telah membahas perkembangan isu-isu terkini termasuk penundaan Pemilu 2024. (lihat sumber)
Sejalan dengan Wiranto, Jendral Purnawirawan Luhut Binsar Panjaitan sampai mengambil inisiatif menemui mahasiswa di Kampus Universitas Indonesia (UI) kala menggelar aksi demonstrasi. Bahkan terjadi debat hangat menyangkut big data dan isu presiden 3 periode.
Isu presiden 3 periode terus menggelinding dan parlemen jalanan oleh mahasiswa yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).