Indonesia, negeri yang memiliki julukan zamrud katulistiwa, negeri dengan populasi sekitar 270 juta jiwa di tahun 2020, negeri fanatik dan memiliki jutaan fans domestik maupun global "si kulit bundar" bersiap menghelat puncak Piala Dunia U-20 2021.
Perhelatan akbar yang banyak diimpikan negara lain. Menjadi rebutan dan fokus penampilan wonderkids seantero jagat yang terpaksa harus digeser gelarannya pada tahun 2023.
Pergeseran yang tidak dapat dielakkan dan harus dipatuhi sebagai keputusan bijak demi mengutamakan keselamatan bersama dari gempuran tak kasat mata Covid-19.
Peluang Timnas Indonesia
PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) sebagai induk organisasi sepakbola nasional dengan nakhoda Mochamad Iriawan yang lebih familiar disebut "Iwan Bule" mendapat tanggung jawab besar.
Tanggung jawab untuk mensukseskan dan sekaligus unjuk prestasi eksistensi Timnas Indonesia U-19 di mata dunia. Menunjukkan kemampuan terbaik sebagai kontestan dan itikad baik sebagai tuan rumah.
Bukan sebaliknya, tiket otomatis yang diterima Timnas U-19 sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 hanya sekedar menjelma "tim hore" dan bahkan menjadi lumbung gol bagi lawan-lawan yang akan dihadapi.
Perjuangan berat jelas sudah tergambar dan terhampar di depan mata, mengingat kontestan Piala Dunia U-20 bukan timnas "kaleng-kaleng". Terseleksi dari beberapa negara yang memang mempunyai penampilan terbaik di zona CONMEBOL, UEFA, CAF, AFC, CONCACAF, dan OFC. (lihat sumber)
Bagaimana peluang Timnas Indonesia U-19 di Piala Dunia U-20? Filosofi pragmatis tetap ke depankan bahwa "bola itu bundar". Segala kemungkinan dapat terjadi dan sangat dimungkinkan akan ada kejutan dari Timnas Garuda Muda.
Sebagai tim tuan rumah, tentu akan didukung secara all out oleh pencinta sepakbola tanah air. Khususnya dukungan suporter fanatik saat berlaga nantinya.
Kendali Shin Tae-yong
Iwan Bule dan jajarannya bergerak cepat menyambut peluang emas ini. Segera mengontrak Shin Tae-yong (STy) menjadi pelatih Timnas Indonesia.