Aku, mengitari kegelisahan
Yang sempat kau titipkan
Di pintu dan kaca jendela
Aku, menemukan kegaguan
Sebab pepatah dikunci
Dan kau, membisui jiwa
Baik
Jika pedang dan auman kau hadirkan
Kubelah jiwa-jiwa dengan kearifan
Camkan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H