Takdir (nasib) manusia dan makhluk hidup memang tidak dapat diduga. Kebahagiaan silih berganti dengan kesedihan pasti dirasakan dan dijalani.
Bahkan kematian seakan datang tiba-tiba. Menghentak rasa iba bagi orang-orang yang melihat. Mendatangkan kepiluan akan kehilangan sosok orang yang sangat dekat dengan kehidupan kita.
Pengalaman Kecelakaan di Jalan Raya
Akhir-akhir ini, berita kecelakaan di jalan raya sering menghiasi media. Bahkan begitu detail tergambar lewat unggahan konten video dan foto secara langsung.
Di Kota Probolinggo, Bus Borobudur mengalami rem blong dan menyeruduk beberapa kendaraan. Sedangkan di Kota Balikpapan truk tronton juga mengalami rem blong, menyeruduk kendaraan di depannya dan menimbulkan korban nyawa maupun luka-luka.
Alhasil, kondisi korban yang mengenaskan terpampang jelas. Memberikan gambaran kondisi nyata di tempat kejadian pada waktu yang sama.
Penulis sendiri pernah mengalami kecelakaan di jalan raya. Tepatnya di tahun 2010 saat mengantarkan salah seorang murid SMP ke dinas pendidikan mengendarai sepeda motor.
Kejadian di Pertigaan Jati-Kota Probolinggo. Tiba-tiba ada anak SMA mendahului dan memotong laju lurus kendaraan penulis tanpa kode lampu sein (lampu tanda belok).
Begitu cepat kejadiannya dan tidak dapat dihindari. Sepeda motor dan penulis terbanting ke aspal. Terseret cukup jauh sekitar delapan meter.
Saat terhenti, posisi kaki kanan tepat di bawah mesin. Lengan kanan bertumpu pada aspal termasuk sisi wajah sebelah kanan.
Akibatnya, tempurung lutut kaki kanan mengalami dislokasi (tulang tempurung lutut yang bergeser secara total). Lengan kanan luka cukup parah. Bagian wajah beruntung terlindungi helm teropong. Kaca helm tergores cukup parah.