Lihat ke Halaman Asli

ARIF R. SALEH

TERVERIFIKASI

SSM

Anak Menulis Kata Jorok di Dinding, Sebaiknya Diapakan?

Diperbarui: 28 Desember 2021   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak mencoret-coret dinding rumah. Sumber: Shutterstock/KayaMe

Namanya anak-anak, banyak tingkah dan banyak ingin tahu. Suatu kewajaran yang patut disyukuri.

Mengapa patut disyukuri? Sebab anak yang aktif dan banyak ingin tahu menandakan sehat secara fisik dan tidak ada kelainan.

Bayangkan seandainya anak hanya diam. Bisa jadi mengalami gangguan pendengaran. Bisa juga mengalami gangguan bicara.

Anak Menulis Kata Jorok di Dinding

Anak-anak yang aktif dan sehat memiliki tingkat kepekaan adaptasi lingkungan yang kuat. Mereka mudah bergaul dengan teman sebaya dan aktif dengan permainan di dunianya.

Indikasi kepekaan ditunjukkan dari usaha mereka mengenali lingkungan dengan baik. Bahkan meniru apa yang dia lihat dan rasakan dengan baik pula.

Saat anak cukup usia masuk sekolah, kemampuan calistung (baca, tulis, dan hitung) meningkat sesuai perkembangan usia.

Tentu orang tua sangat senang manakala anak mulai dapat membaca, menulis, dan berhitung. Pencapaian awal untuk membuka cakrawala pengetahuan lebih luas.

Kemampuan anak dalam calistung sangat peka terhadap lingkungan yang dihadapi, termasuk meniru perkataan yang didengar dan tulisan yang dibaca.

Alhasil, perkataan dan tulisan yang jorok juga mereka tiru. Diucapkan dan ditulis baik pada saat bermain dan atau pada situasi tertentu.

Tulisan jorok di dinding sering juga ditemukan saat anak bermain. Biasanya berupa kata umpatan bahasa lokal seperti "j^^c^k", "m^t^m^", "a^u" dan yang lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline