Sangat sedih rasanya mendengar teman baik tiba-tiba dikabarkan masuk rumah sakit. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang belum teratasi secara tuntas.
Mau menjenguk? Jelas ada kekhawatiran dan memang semua pihak harus memaklumi. Khawatir yang sakit divonis terpapar Covid-19.
Apa yang bisa dilakukan? Hanya menunggu kepastian sakit yang diderita dan kapan bisa pulang ke rumah. Sembari mendo'akan agar lekas sembuh.
Divonis Mengidap Kanker Paru-paru
Kabar yang ditunggu itupun datang. Teman sudah diperbolehkan pulang meskipun dengan beberapa saran dari dokter ahli yang menangani saat di rumah sakit.
Penulis bersama beberapa tetangga menjenguk di rumahnya. Untuk menyampaikan do'a dan memastikan sakit yang diderita.
Terlihat teman yang sakit sudah dapat makan dan minum. Berbanding terbalik saat sebelum dibawa ke rumah sakit, makan satu sendok muntah, minum tiga teguk air pun muntah.
Bahkan menurut penuturan teman dan keluarganya, berjalanpun limbung dan ambruk. Hanya dapat istirahat di tempat tidur.
Selanjutnya teman yang sakit menyampaikan, dari hasil CT (computed tomography) Scan dan analisis, dokter ahli memvonis kanker paru-paru.
Bagai mendengar suara petir di siang hari tanpa hujan, teman dan keluarganya begitu kaget. Tetapi, nasi sudah menjadi bubur. Apapun harus diterima dan dijalani.