Kutemui dirimu duduk di ruang pasungan. Menggambar masa depan. Masih digenggam malam yang kau bilang tanpa rembulan.
Aku tidak ingin menyeretmu, tetapi jika kau mau, ikuti langkahku. Duduk berdua, memandang siluet senja. Saat ujung barat dermaga masih tanpa lentera.
Engkau terseok melangkah. Mengikuti langkahku meniti cadasnya kehidupan. Lalu, kita mencoba merangkai mimpi-mimpi yang berserakan, di antara nafasmu yang mulai tersengal.
Kuberikan tanya tentang makna masa depan yang sebenarnya. Engkau diam dan hanya menitipkan tanda. Lalu, kau pulang menenteng timbangan tanya, di ujung kepala.
Malam ini, aku ingin tidur di deras hujan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H