Lihat ke Halaman Asli

ARIF R. SALEH

TERVERIFIKASI

SSM

Memilih Pemimpin Bangsa lewat Teropong "Weton", Cocok Apa Nggak?

Diperbarui: 29 Agustus 2021   09:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Tumisu on pixabay.com

Memilih pemimpin bangsa dibutuhkan kejelian (ketajaman penglihatan). Mengedepankan harapan untuk hidup lebih baik bagi kepentingan bersama. Bukan kepentingan golongan. Apalagi kepentingan pribadi dan keluarga semata.

Secara kasat mata, watak atau kepribadian pemimpin bangsa bisa dilihat dari cara bicara, bersikap, dan lainnya. Tetapi, cara ini terkadang hanya tampak di permukaan.

Jikapun dianggap sangat penting, kejelian memilih calon pemimpin bangsa cobalah teropong lewat weton. Mungkin cara ini bisa dijadikan pilihan lain dalam menentukan prakiraan kecocokan watak seorang pemimpin bangsa sesuai yang diharapkan.

Ingat, watak (sifat manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku) seorang pemimpin sangat menentukan masa depan suatu bangsa.

Watak atau karakter seorang pemimpin bangsa melekat sejak lahir. Jangan sampai memilih pemimpin berkarakter pendendam, penakut, pembenci, sombong, penghina, egois, buas, dan tamak.

Pemimpin berwatak pendendam, pembenci, egois, dan buas sangat merugikan bagi orang-orang yang berseberangan dengannya. Siap-siap dilempar, ditenggelamkan, dipenjarakan, bahkan dihabisi dengan kejam.

Demikian juga pemimpin bangsa yang berwatak penakut dan tamak. Dia akan memanfaatkan orang-orang di sekitarnya sebagai umpan. Kerjanya hanya memperkaya dirinya sendiri. Saat terjepit, melarikan diri dengan membawa kabur harta karunnya yang mungkin sangat tambun.

Pemimpin berwatak penyabar, pemaaf, bijaksana, penyayang, rajin, jujur, dan ramah tentu sangat diharapkan oleh semua pihak. Disegani dan dihormati baik oleh kawan maupun lawan.

Bagi pemimpin bijaksana, jujur, rajin, dan penyabar, hidupnya diabdikan untuk mensejahterakan rakyatnya tanpa memandang golongan dan keadaan seseorang.

Mampu menempatkan permasalahan dan menemukan solusi yang memuaskan semua pihak. Membangun sesuai kemampuan dan tidak membebani rakyatnya dengan hal yang memberatkan.  Pikiran dan tenaganya disumbangkan hanya untuk bekerja demi kemajuan bersama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline