Lihat ke Halaman Asli

ARIF R. SALEH

TERVERIFIKASI

SSM

Puisi: Di Ujung Pedang dan Senapan

Diperbarui: 25 Agustus 2021   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak di Afghanistan. Sumber: Reuters/Stringer/cnnindonesia.com

Di ujung pedang dan senapan, kau buat rembulan tersungkur. Menandai lembah demi lembah dengan tetesan darah. Padahal semua tahu, bumi yang renta tak mampu lagi menadah nanah.

Kebisuan menghantui. Sekedar memanjatkan do'a, tak lebih. Dan seperti hikayat waktu. Beranjak pulang tanpa rasa iba. Kebebalan terkubur lagi di sana, serupa selatan dan utara.

Adalah perjuangan yang tertinggal. Menitipkan sisa-sisa usia yang sia-sia. Sebab pedang dan senapan telah siap siaga, menusuk malam dengan darah dan air mata. Dalam segala zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline