Perjalanan, menempatkan kematian untuk memulai kehidupan. Ada banyak lorong dan tikungan. Pun jua gelombang yang terkadang penuh lubang.
Empat tuntunan sebab kaki melangkahi kerumunan. Meniti kegundahan di antara kepak-kepak gagak di waktu siang. Dan malam, masih tersangkut lirik burung hantu pembawa keraguan.
Perjalanan menyapu kegundahan dan keraguan. Ada dua kehidupan dalam satu tujuan. Dan satu melepas sandaran, tersungkur di ambang batas kesanggupan.
Perjalanan berbalik arah. Membawa segudang tanda tanya. Dan di satu-satunya tempat harapan, akankah kehidupan dikembalikan?
Ibu kota, masih memainkan timbangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H