Lihat ke Halaman Asli

Arhief Er. Shaleh

TERVERIFIKASI

SSM

Puisi: Perjalanan dan Ibukota

Diperbarui: 17 Juli 2021   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: mollyroselee on pixabay.com

Perjalanan, menempatkan kematian untuk memulai kehidupan. Ada banyak lorong dan tikungan. Pun jua gelombang yang terkadang penuh lubang.

Empat tuntunan sebab kaki melangkahi kerumunan. Meniti kegundahan di antara kepak-kepak gagak di waktu siang. Dan malam, masih tersangkut lirik burung hantu pembawa keraguan.

Perjalanan menyapu kegundahan dan keraguan. Ada dua kehidupan dalam satu tujuan. Dan satu melepas sandaran, tersungkur di ambang batas kesanggupan.

Perjalanan berbalik arah. Membawa segudang tanda tanya. Dan di satu-satunya tempat harapan, akankah kehidupan dikembalikan?

Ibu kota, masih memainkan timbangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline